Kamis, 10 Juli 2014

PERMASALAHAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKIBAT SUMBER DAYA MANUSIA YANG LEMAH



PERMASLAHAN PEMBELAJARAN
AKIBAT SUMBER DAYA MANUSIA YANG LEMAH

 






TUGAS AKHIR
MATA KULIAH STRATEGI PEMBELAJARAN



Di susun oleh              :
Ira Lufi Andani                       (201210168)


UNIVERSITAS ABDURRACHMAN SALEH SITUBONDO
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)
Juni 2014



KATA  PENGANTAR

            Penulis  panjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayah - Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah yang berjudul permaslahan pembelajaran akibat sumber daya manusia yang lemah tepat pada waktunya dengan baik.
            Penulis juga mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga atas segala bimbingan dan dukungan dalam membimbing penulis untuk menyelesaikan penulisan makalah ini. Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada:
  1. Trima kasih kepada Rini Sofiyanti, S.Pd selaku dosen Pembina.
  2. Bapak dan ibu yang telah memberi dukungan dan motivasi untuk cepat selesainya makalah ini.
  3. Teman yang mendukung dan menemani untuk menyelesaikan masalah ini.
Penulis menyadari, bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna. Hal ini di sebabkan karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki oleh penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun (konstruktif) penulis harapkan sebagai masukan (input) yang berarti untuk penyempurnaan makalah ini.
Dan sebagai akhir kata, penulis mengharapkan semoga makalah ini dapat berguna bagi kemajuan pendidikan, sehingga mampu menciptakan anak didik / generasi penerus yang handal sesuai dengan harapan bangsa. Amin.

Situbondo, Juni 2014


Penulis


BAB I
PENDAHULUAN
1.1    Latar belakang masalah
Belajar adalah salah satu aktivitas siswa yang terjadi di dalam lingkungan belajar. Belajar diperoleh melalui lembaga pendidikan formal dan nonformal. Salah satu lembaga pendidikan formal yang umum di Indonesia yaitu sekolah dimana di dalamnya terjadi kegiatan belajar dan mengajar yang melibatkan interaksi antara guru dan siswa. Tujuan belajar siswa sendiri adalah untuk mencapai atau memperoleh pengetahuan yang tercantum melalui hasil belajar yang optimal sesuai dengan kecerdasan intelektual yang dimilikinya.
Terkadang ada siswa dengan kecerdasan intelektual diatas rata – rata / rata – rata tinggi namun tidak menunjukkan prestasi yang memuaskan yang sesuai dengan kemampuannya yang diharapkan dalam belajar. Kemudian ada siswa yang mendapatkan kesempatan yang baik dalam belajar, dengan kemampuan yang cukup baik, namun tidak menunjukkan prestasi yang cukup baik dalam belajar. Dan ada pula siswa yang sangat bersungguh-sungguh dalam belajar dengan kemampuan yang kurang dan prestasi belajarnya tetap saja kurang.
Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hambatan dan masalah dalam proses belajar siswa itu sendiri, baik dalam prosesnya di sekolah maupun di rumah. Oleh karena itu, guru selaku pendidik dituntut untuk selalu dpat memberikan dorongan/motivasi kepada siswanya yang kurang bersemangat dalam belajar dan meberikan solusi terhadap permasalahan belajar yang dihadapi siswanya.

1.2    Rumusan masalah
a.    Apa saja masalah yang di alami guru saat melakukan proses pembelajaran?
b.    Bagaimana solusi yang harus di lakukan guru?
c.    Apa yang harus di lakukan sekolah agar proses pembelajaran tercapai?




1.3    Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :
a)         Membuat guru lebih mengerti posisinya dalam proses pembelajaran
b)        Menjadikan proses pembelajaran lebihi nyaman dan menyenangkan
c)        Memberi solusi untuk membuat kelas lebih kondusif untuk berlangsungnya pembelajaran .

BAB II
LANDASAN TEORI

Banyak ahli yang mengungkapkan pengertian masalah, ada yang melihat masalah sebagai ketidaksesuaian antara harapan dengan kenyataan, ada yang melihatnya sebagai tidak terpenuhinya kebutuhan seorang dan ada pula yang mengartikan sebagai suatu hal yang tidak mengenakkan. Chaplin (1972) dalam Dictionary of Psychology membatasi belajar dengan dua rumusan. Rumusan pertama berbunyi: “…acquisition of any relatively permanent change in behavior as a result of practice and experience” (Belajar adalah perolehan perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman). Rumusan keduanya adalah process of acquiring responses as a result of special practice (Belajar ialah proses memperoleh respons-respons sebagai akibat adanya latihan khusus). Jika pembelajaran tidak membuat siswa mengalami perubahan sikap maka pembelajaran tidak berjalan dengan baik

BAB III
PEMBAHASAN

3.1    Penyebab Terjadinya Masalah
Masalah belajar adalah suatu kondisi tertentu yang dialami oleh siswa dan menghambat kelancaran proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan. Kondisi tertentu itu dapat berkenaan dengan keadaan dirinya yaitu berupa kelemahan – kelemahan dan dapat juga berkenaan dengan lingkungan yang tidak menguntungkan bagi dirinya, masalah belajar juga terjadi akibat guru yang kurang mengerti dengan keadaan siswa, strategi yang digunakan lemah sehingga membuat pembelajaran tidak dimengerti oleh siswa .
Pada saat terjadi hal yang demikian siswa akan merasa jenuh dengan pembelajaran, berbicara sendiri, dan lain – lain. Berikut adalah hal – hal yang akan terjadi akibat lemahnya strategi yang digunakan seorang guru :
a.       Anak akan sulit memahami
Hal ini karena siswa akan merasa jenuh dengan pembelajaran yang berlangsung, dengan tidak kondusifnya situasi kelas membuat siswa akan tambah bingung dengan pembelajaran yang berlangsung.
b.      Anak akan tambah nakal
 Dengan sikap guru yang tidak dapat membuat suasana kondusif dalam kelas siswa akan bertambah nakal bahkan bisa – bisa guru tidak akan terlihat berwibawa bila siswa bertambah nakal, dan anak nakal ini akan membuat pembelajaran tidak akan tersampai pada siswa karena siswa nakal ini akan mengganggu temannya yang sedang belajar.
c.    Anak akan malas.
Bila siswa jenuh dan bosan dengan pembelajaran mereka akan meremehkan pelajaran tersebut, siswa akan merasa malas karena mereka tidak mengerti dengan pembelajaran, tidak ada daya tarik dari pelajarannya bahkan tidak ada daya tarik dari diri guru, seperti yang sering kita dengar jika ingin proses pembelajaran itu sampai maka buatlah siswa senang karena pelajarannya atau setidaknya senang karena gurunya, jika seorang guru tidak menyenangkan maka sulit siswa itu akan senang pada pelajaran
d.      Anak yang suka membolos.
Siswa akan membolos, mungkin hal ini jarang terdengar terjadi di Sekolah Dasar, sebenarnya di SD hal ini terjadi namun dengan bolos yang berbeda, yaitu saat siswa keluar masuk kelas dengan alasan ijin ke kamar mandi, hal itu adalah salah satu carasiswa SD membolos dan itu terjadi karena proses pembelajaran yang tidak dia senangi.
e.       Anak akan tidur saat proses pembelajaran
Hal ini sering kita lihat, ini bisa karena anak didik tidur terlalu malam ataupun bisa juga malas karena proses pembelajaran, siswa akan merasa bosan dan mengantuk pada saat jam pelajaran jika guru tidak pandai menyampaikan materi pembelajaran (kurang strategi ) .
f.       Anak akan berbicara sendiri dikelas
Anak berbicara sendiri dikelas karena jenuh dengan penyampaian guru, biasanya hal itu dilakukan untuk menutupi kebosanannya, bahkan terkadang siswa membuat mainan dari kerta untuk menghibur dirinya dan mengajak temannya yang lain berbicara sehingga suasana di kelas tidak akan kondusif .

3.2    Solusi yang pernah dilakukan Sebelumnya
Dari masalah – masalah yang ada telah dilakukan suatu perubahan pada proses pembelajaran, proses pembelajaran ini sesuai dengan kurikulum yang selalu berganti, namun pada perjalanannya setelah mengalami proses yang cukup panjang hal ini tidak terjadi banyak perubahan .
Hal yang telah dilakukan antara lain, memberikan hukuman pada siswa yang mengganggu temannya dan pada siswa yang tidur, hal ini bertujuan agar ada efek jera dalam diri siswa, tidak mengentengkan guru lagi dan tidak mengentengkan proses pembelajaran yang berlagsung. Kemudian membatasi siswa ijin ke kamar mandi, hal ini bertujuan agar siswa tetap berada di dalam kelas karena jika siswa berada di dalam setidaknya siswa akan mendengarkan apa yang guru jelaskan.
Memberikan guru motivasi agar semangat untuk mengajar, dengan semangat guru akan membuat siswa lebih semangat lagi, banyak dari guru membawa masalahnya dari rumah ke sekolah sehingga membuat pembelajaran terganggu, kepala sekolah sebagai pimpinan di sekolah telah melakukan tindakan yaitu mengingatkan guru namun masih saja di dengar guru yang masih tetap membawa masalah di rumah ke sekolah .

3.3    Solusi yang akan dilakukan
Menurut saya hal yang harus di lakukan untuk mengatasi permasalahan yang ada yaitu dengan hal – hal berikut :
a)    Mengikutkan guru dalam seminar pendidikan
Mengikutkan guru dalam seminar pendidikan ini bertujuan agar guru lebih berkompeten dalam memberi materi pembelajaran, proses pembelajaran dapat lebih berfariatif, efektif dan menyenangkan. Saat proses pembelajaran menyenangkan secara tidak langsung mereka akan senang untuk belajar.
Dengan mengikutkan guru pada seminar ini guru dituntut untuk dapat mengkondisikan kelas agar lebih nyaman lagi, karena dengan kondisi kelas yang nyaman tujuan pembelajaran akan tercapai.
b)    Membangun kedekatan antara guru dan wali murid
Hal ini dimaksudkan agar antara guru dan wali murid ada ikatan untuk saling menjaga peserta didik, selain hal tersebut ini dimaksudkan agar seluruh kegiatan siswa terkotrol dan guru dapat mengetahui kegiatan siswa dirumah. Jika hal ini dapat terjadi siswa tidak akan merasa takut atau jenuh kepada guru karena telah menganggap gurunya sebagai ganti orang tuanya.
c)    Memberikan motivasi pada siswa .
Pemberian perhatian lebih pada siswa, memberi pendekatan yang baik, memberi motivasi belajar hal ini dapat menaikkan rasa ingin belajar siswa, memberi pujian bahkan jika perlu memberi hadiah pada siswa yang dapat menjawab atau juara itu akan membuat siswa lebih termotivasi untuk belajar.
Siswa akan senang dengan pembelajaran dan akan ada daya saing antar siswa, untuk siswa yang salah guru tidak semerta – merta memarahinya namun memberinya motivasi dan mengajarkan kembali hal yang belum dimengerti oleh siswa tersebut .
d)   Referensi strategi pembelajaran untuk guru
Seharusnya guru banyak membaca buku tentang strategi pembelajaran, sehingga proses pembelajaran lebih variatif dan menyenangkan. Jika buku dirasa mahal seharusnya guru melakukan sharing dengan guru yang lain untuk mendapatkan ilmu yang lebih luas mengenai strategi pembelajaran.
Apalagi di tambah dengan hadirnya internet seperti di era millenium ini haruslah membuat guru lebih mudah mendapatkan informasi, dengan internet guru juga dapat mengajarkan pembelajaran yang aktual pada siswa.

BAB IV
PENUTUP
4.1  Kesimpulan
Masalah belajar adalah suatu kondisi tertentu yang dialami oleh siswa dan menghambat kelancaran proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan. Pada saat terjadi hal yang demikian siswa akan merasa jenuh dengan pembelajaran, berbicara sendiri, dan lain – lain. Berikut adalah hal – hal yang akan terjadi akibat lemahnya strategi yang digunakan seorang guru : a. Anak akan sulit memahami, b. Anak akan tambah nakal, c.Anak akan malas, d. Anak yang suka membolos, e. Anak akan tidur saat proses pembelajaran, dan f. Anak akan berbicara sendiri di kelas
Untuk masalah – masalah yang kami sebutkan dapat di lakukan perbaikan atau penyelesaian dengan : a. Mengikutkan guru dalam seminar pendidikan, b. Membangun kedekatan antara guru dan wali murid, c. Memberikan motivasi pada siswa, dan d. Referensi strategi pembelajaran untuk guru . Dengan hal – hal tersebut diharapkan semua akan dapat berjalan dengan baik .

4.2  Saran
Pengadaan guru yang brkualitas dan bewawasan sangat dibutuhkan, seharusnya pemerintah memberikan tunjangan yang baik agar guru tidak harus mencari pekerjaan lain untuk memenuhi kebutuhannya, sehingga guru hanya akan fokus untuk menajar, dengan demikian guru dan proses pembelajarannnya akan lebih inovatif dan menyenangkan




DAFTAR PUSTAKA
Muntasir, Saleh. 1985. Pengajaran Terprogram. Jakarta: RAJAWALI PERS.
Syah, Muhibbin. 2002. Psikologi Belajar. Cetakan ke-10. Jakarta: RAJAWALI PERS.
Halaman Website:

SURAT PERNYATAAN
MEMBUAT MAKALAH SENDIRI

            Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama                         : Ira Lufi Andani
NPM                         : 201210168
Alamat                       : Jl. Raya Sumber Malang, Ds.Kanak Putih Desa Jetis Kec. Besuki – Kab. Situbondo
Tempat Tanggal Lahir : Situbondo, 09 April 1994
            Menyatakan benar – benar membuat sendiri makalah di atas dengan bantuan beberapa buku, internet, sharing dan melihat keadaan di sekolah dasar dekat rumah saya, dengan hal – hal tersebut saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat waktu .
            Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sadar untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Strategi Pembelajaran .

Dosen Pengampu




RINI SOFIYANTI, S.Pd
Situbondo, 30 Juni 2014
Pembuat Makalah




IRA LUFI ANDANI




Tidak ada komentar:

Posting Komentar