Minggu, 22 Juni 2014

Manfaat Tanaman Sirih



BAB I
PENDAHULUAN

1.1            Latar Belakang
Indonesia adalah salah satu Negara agraris yang subur. Banyak para wisatawan asing yang memuja-muji Negara kita. Karena, Indonesia adalah Negara yang kaya akan berbagai jenis tumbuhan. Tumbuhan apa saja pun dapat ditanam jika dirawat dengan baik. Tumbuhan tersebut dapat memberikan manfaat pada berbagai bidang antara lain bidang pertanian, perkebunan, kehutanan bahan industri, bahan dasar obat-obatan dan sebagainya. Maka, kita tak perlu bersusah payah. Namun, sebagian masyarakat kita sering tidak menghargai atau tidak mempedulikannya. Sehingga tanaman-tanaman yang ada hanya dijadikan pajangan dan hiasan semata. Bahkan kadang tanaman-tanaman tersebut sering di anggap tidak penting. Perlu kita sadari bahwa, berbagai jenis tumbuhan memiliki fungsi, khasiat dan manfaatnya masing-masing. Tapi apa ya tanaman yang mempunyai berbagai manfaat dan juga khasiat yang penting itu?
Di Indonesia, banyak tumbuhan yang mempunyai manfaat dan khasiat. Tumbuhan-tumbuhan seperti itu biasanya dikenal dengan nama obat tradisional. Obat tradisional ini memang sudah dari dulu dan sampai sekarang, obat tradisional dari tumbuhan masih banyak digunakan oleh masyarakat. Hal ini perlu dilestarikan karena obat tradisional biasanya mudah dan juga harganya relatif  lebih kecil atau murah dibanding dengan obat sintesis serta bahan-bahannya mudah didapat. Jadi, lebih memilih obat tradisional yang murah dan kita tahu itu berkhasiat atau obat mahal yang kita tidak tahu ada campuran apa didalamnya?
Salah satu tumbuhan yang digunakan oleh masyarakat sebagai obat tradisional adalah tanaman  sirih. Tumbuhan sirih mempunyai berbagai macam dan warna yang menarik. Sejak zaman dahulu tanaman sirih telah diketahui memiliki berbagai khasiat obat untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit, selain itu sirih memiliki nilai-nilai spiritual yang tinggi. Umumnya masyarakat menggunakan daun sirih seperti biasa, masih dalam cara yang sederhana. Mulai dari penggunaannya yang harus direbus dulu, kemudian diminum sarinya. Bagian tanaman sirih yang paling banyak digunakan sebagai obat adalah daunnya. Di daun inilah terdapat kandungan obat yang sangat baik untuk kesehatan. Kandungan obat tersebut antara lain adalah  saponin, minyak atsiri, dan flavonoid.
Namun, di era masyarakat sekarang yang sudah mulai canggih dan modern. Penggunaan sirih sudah dapat dimodifikasi kedalam bentuk-bentuk yang lucu dan unik. Salah satu caranya yaitu menggunakan tablet hisap. Tablet hisap adalah sediaan padat yang mengandung satu atau lebih bahan obat , umumnya dengan bahan dasar yang beraroma manis, yang dapat membuat tablet melarut atau hancur perlahan dalam mulut. Tablet hisap mempunyai kekerasan yang lebih dibandingkan dengan tablet biasa.Dengan cara seperti orang-orang lebih dapat merasakan cara yang praktis dan aman juga baik untuk tubuh.
Mungkin sebagian masyarakat sekarang menganggap bahwa obat tradisional dianggap kuno dan ketinggalan zaman (dalam bahasa gaulnya Jadul). Namun sesungguhnya obat-obat seperti inilah yang sangat berkhasiat bagi tubuh kita. Nah, agar kita lebih mengerti apa saja obat tradisional itu, saya memiliki sebuah tanaman tradisional seperti yang saya katakana diatas. Sirih, ya tanaman sirih. Mari kita simak bacaan berikut ini, agar kita lebih mengetahui apa itu “Pemanfaatan Daun Sirih”.

1.2.     Perumusan Masalah
Mungkin banyak yang belum mengerti tentang tanaman sirih. Di Karya Tulis Ilmiah ini akan membahas beberapa masalah. Permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan ini, yaitu :
1.      Definisi sirih.
2.      Ekologi daun sirih
3.      Tinjauan tentang jaringan daun sirih
4.      Kandungan kimia daun sirih
5.      Budidaya tanaman sirih
6.      Khasiat dan manfaat daun sirih
7.      Cara pemanfaatan daun sirih untuk mengobati berbagai penyakit.
8.      Efek samping daun sirih
9.      Sirih sebagai komoditas penting

1.3.    Tujuan
Saya mengharapkan, dari Karya Tulisn Ilmiah yang saya buat dapat dimengerti dengan baik. Tujuan yang ingin dicapai dari penulisan ini, diantaranya :
  1. Untuk  dapat mengerti dan memahami pengertian tentang sirih,
  2. Untuk mengetahui ekologi daun sirih,
  3. Untuk mengetahui tinjauan tentang jaringan daun sirih
  4. Untuk mengetahui kandungan kimia daun sirih
  5. Untuk mengetahui Budidaya tanaman sirih
  6. Untuk mengetahui khasiat dan manfaat daun sirih
  7. Untuk mengetahui cara pemanfaatan daun sirih untuk mengobati berbagai penyakit
  8. Untuk mengetahui efek samping pada daun sirih.
  9. Untuk mengetahui bahwa sirih sebagai komoditas penting

1.4  Metode penulisan
1.4.1. Metode Observasi
      Dalam melakukan observasi untuk memperoleh informasi dan data-data yang akurat, dilakukan observasi secara langsung. Yaitu, dengan melakukan pengamatan terhadap sirih, terutama terfokus pada daun. Hal-hal yang diamati antara lain  :
a)      Morfologi
b)      Anatomi
c)      Jaringan
d)     Kandungan antibiotik
e)      Pemanfaatan daun sirih.
Dari data yang diperoleh dari hasil pengamatan secara langsung diuraikan dalam bentuk kalimat yang lugas dan akurat.

1.4.2. Metode membaca
     Dalam mencari dan mengumpulkan data dilakukan pencarian informasi dari internet. Dengan membaca informasi-informasi dari internet yang berupa artikel yang relevan, webset, dan blog yang berisi tentang informasi  tentang sirih. Dari informasi-informasi yang diperoleh dari membaca diolah menjadi tulisan yang sistematis, sesuai fakta, dan bersifat ilmiah.

1.5. Manfaat penulisan.
1.5.1        Bagi mahasiswa :
Dengan penulisan karya tulis ilmiah ini, mahasiswa dapat mengmbangkan pengetahuan dan wawasannya. Dan diharapkan akan menumbuhkan ide-ide baru untuk melakukan tindak lanjut yang berupa penelitian baru yang relevan.
1.5.2        Bagi masyarakat :
Penulisan karya ilmiah ini bersifat pengetahuan untuk umum. Sehingga, masyarakat umum juga akan mendapat informasi-informasi yang akurat dari                                                                                  karya tulis ilmiah ini. Sehingga mampu memberi manfaat untuk kehidupan.



1.6. Sistematika penulisan
Sistematika Penulisan Karya Tulis Ilmiah yang digunakan dalam tulisan ini diatur sesuai dengan aturan penulisan karya tulis ilmiah. Susunan yang digunakan sebagai berikut :       
BAB I PENDAHULUAN

Pada bagian ini berisi latar belakang, perumusan masalah, tujusn penulisan, tujuan penulisan,metode penulisan, mannfaat penulisan, dan sistematika penulisan.

BAB  II PEMBAHASAN

Pada bab II pembahasan disini yaitu setelah kita meneliti maka kita rangkum semua dan dijadikan sebuah pembahasan.

BAB III PENUTUP

Pada bab ini memaparkan tentang kesimpulan yang berkenaan dengan hasil penelitian / pembahasab serta saran kepada pembaca.




BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Definisi Sirih

Kedudukan tanaman sirih dalam sistematika tumbuhan :
Klasifikasi Tanaman Sirih (Piper betle L.)
Divisi               : Spermatophyta
Subdivisi         : Angiospermae
Classis             : Dicotyledoneae
Ordo                : Piperales
Familia : Piperaceae
Spesies             : Piper betle L.

Nama Lain Sirih (Piper betle L.) Daun sirih di Indonesia mempunyai nama yang berbeda–beda sesuai dengan nama daerahnya masing-masing, yaitu si ureuh (Sunda); sedah, suruh Jawa); sirih (Sampit); ranub (Aceh); cambia (Lampung); base seda (Bali) (Syamsuhidayat danHutapea, 1991).
Sirih merupakan tanaman asli Indonesia yang tumbuh merambat atau bersandar pada batang pohon lain. Tanaman ini banyak kita temukan diberbagai daerah dengan variasi bentuk dan warna yang menarik. Ada beberapa jenis sirih yang dikenal masyarakat, misalnya sirih jawa (daunnya lebih lembut, baunya kurang tajam dan warnanya hijau rumput), sirih belanda (daunnya besar, hijau tuam rasa, bau tajam dan pedas), sirih cengkeh (kecil, daun kuning, dan rasanya seperti cengkeh), sirih kuning, sirih merah dan sirih hitam.  Sebagai budaya daun dan buahnya biasa dimakan dengan cara mengunyah bersama gambir, pinang dan kapur. Namun mengunyah sirih telah dikaitkan dengan penyakit kanker mulut dan pembentukan squamous cell carcinoma yang bersifat malignan. Sirih digunakan sebagai tanaman obat (fitofarmaka); sangat berperan dalam kehidupan dan berbagai upacara adat rumpun Melayu.
Tanaman merambat ini bisa mencapai tinggi 15 m. Batang sirih berwarna coklat kehijauan,berbentuk bulat, beruas dan merupakan tempat keluarnya akar. Daunnya yang tunggal berbentuk jantung, berujung runcing, tumbuh berselang-seling, bertangkai, dan mengeluarkan bau yang sedap bila diremas. Panjangnya sekitar 5 - 8 cm dan lebar 2 - 5 cm. Bunganya majemuk berbentuk bulir dan terdapat daun pelindung ± 1 mm berbentuk bulat panjang. Pada bulir jantan panjangnya sekitar 1,5 - 3 cm dan terdapat dua benang sari yang pendek sedang pada bulir betina panjangnya sekitar 1,5 - 6 cm dimana terdapat kepala putik tiga sampai lima buah berwarna putih dan hijau kekuningan. Buahnya buah buni berbentuk bulat berwarna hijau keabu-abuan. Akarnya tunggang, bulat dan berwarna coklat kekuningan. Tanaman sirih tumbuh subur dan bagus di daerah pegunungan. Bila tumbuh pada daerah panas, sinar matahari langsung, batangnya cepat mengering. Selain itu, warna daunnya akan pudar. Padahal kemungkinan khasiatnya terletak pada senyawa kimia yang terkandung dalam warna daunnya.
Sirih yang biasanya dijadikan obat yaitu Sirih Merah. Sirih merah digunakan sebagai salah satu bagian penting yang harus disediakan dalam setiap upacara adat ”ngadi saliro”. Air rebusannya yang mengandung antiseptik digunakan untuk menjaga kesehatan rongga mulut dan menyembuhkan penyakit keputihan serta bau tak sedap.
Penelitian terhadap tanaman sirih merah sampai saat ini masih sangat kurang terutama dalam pengembangan sebagai bahan baku untuk biofarmaka. Selama ini pemanfaatan sirih merah di masyarakat hanya berdasarkan pengalaman yang dilakukan secara turun-temurun dari orang tua kepada anak atau saudara terdekat secara lisan. Di Jawa, terutama di Kraton Jogyakarta, tanaman sirih merah telah dikonsumsi sejak dahulu untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit. Bedasarkan pengalaman suku Jawa tanaman sirih merah mempunyai manfaat menyembukan penyakit ambeien, keputihan dan obat kumur, alkaloid di dalam sirih merah inilah yang berfungsi sebagai antimikroba.
Selain bersifat antiseptik, sirih merah juga bisa dipakai mengobati penyakit diabetes, dengan meminum air rebusan sirih merah setiap hari akan menurunkan kadar gula darah sampai pada tingkat yang normal. Kanker merupakan penyakit yang cukup banyak diderita orang dan sangat mematikan, dapat disembuhkan dengan menggunakan serbuk atau rebusan dari daun sirih merah. Beberapa pengalaman di masyarakat menunjukkan bahwa sirih merah dapat menurunkan penyakit darah tinggi, selain itu juga dapat menyembuhkan penyakit hepatitis.
Sirih merah dalam bentuk teh herbal bisa mengobati asam urat, kencing manis, maag dan kelelahan, ini telah dilakukan oleh klinik herbal center yang ada di Jogjakarta, dimana pasiennya yang berobat sembuh dari diabetes karena mengkonsumsi teh herbal sirih merah. Sirih merah juga sebagai obat luar dapat memperhalus kulit.
Secara empiris diketahui tanaman sirih merah dapat menyembuhkan penyakit batu ginjal, kolesterol, asam urat, serangan jantung, stroke, radang prostat, radang mata, masuk angin dan nyeri sendi.
Senyawa fitokimia yang terkandung dalam daun sirih merah yakni alkoloid, saponin, tanin, dan flavonoid, mengandung enzim diastase, gula, dan tanin. Namun, daun muda mengandung diastase, gula, dan minyak atsiri lebih banya ketimbang yang tua, sedangkan tanin relatif sama. Menurut Ivorra, M.D dalam buku “A Review of Natural Product and Plants as Potensial Antidiabetic” senyawa aktif alkoloid dan flavonoid memiliki aktivitas hipoglikemik atau penurun kadar glukosa darah. Hara (1993) menyatakan senyawa tanin dan saponin dapat dipakai sebagai antimikroba (bakteri dan virus).
Namun senyawa yang membuat daun sirih mampu meredam seriawan memang belum terlacak. Yang pasti, dalam beberapa buku kuno India dan Yunani, seperti dikutip Darwis S.N., disebutkandaun yang merupakan bahan utama menginang ini memiliki sifat styptic (menahan perdarahan), vulnerary (menyembuhkan luka kulit), stomachic (obat saluran pencernaan),menguatkan gigi, dan membersihkan tenggorok.

2.2  Ekologi daun sirih
Sirih diketemukan di bagian timur afrika, di sekitar pulau Zanzibar, daerah sekitar sungai Indus ke timurmenelusuri sungai Yang Tse Kiang, kepuluan Boni, kepulauan Fiji dan kepulauan Indonesia. Sirih terbesar di nusantara dalam skala yang tidak terlalu luas. Di jawa tumbuh liar di hutan jati atau hutan hujan sampai ketinggian 300m di ats permukaan laut. Untuk memperoleh pertumbuhan yang bai diperlukan tanah yang kaya akan humus, subur dan pengairan yang baik.
Keaneragamandikenal beberapa macam sirih:
1.      Daun sirih yang berwarna hijau tua dengan rasa pedas merasang. Terdapat di Jawa     Tengah dan Jawa Timur.
2.      Daun sirih yang berwarna kuning, terdapat di Sumatra dan Jawa Barat.
3.      Sirih kaki merpati, daunnya berwaran kuning dengan tulang daun berwarana merah.
4.      Sirih hitam yang ditanam khusus untuk obat.




2.3  Tinjauan Tentang Jaringan Daun Sirih
Marskoskopik. Daun tunggal warna coklat kehijauan sampai coklat.. helaina daun berbentuk bundar telur sampai lonjong, ujung rucing, pangkal bebentuk bundar telur sampai lonjong, ujung runcing, pangkal berbentuk jantungatau agak bundarberlekuk sedikit, pinggir dau rata agak menggulung ke bawah , panjang 5 cm samapai 18,5 cm, lebar cm sampai 12 cm, pernukaan rata , licin agak mengkilat.

 Daun sirih di iris/ di potong melintang

Gambar dau sirih segar.

 
Gambar penampang melintang dau sirih

Tulang daun agak tenggelam, permukaan bawah agak kasar, kusam, tulang daun menonjol permukaan atas berwarna lebih tua dari permukaan bawah. Tangakai daun luas,warana coklat kehijauan, panajang 1,5 cm sampai 8 cm.                                                                                         
Mikroskopok. Eperdemis atas terdiri dari satu lapis sel, bentuk persegi empat, kutikula tebal licin, pada pengamatan tangesial tamapak berbentuk poligonal denag dinding sampai lurus. Eperdemis bawah serupa dengan eperdmis atas, pada pengamatan tangesial tampak berbentuk polygonal dengan dinding samping agak beromba. Pada permukaan dau terdapat rambut peneutup dan rambut kelenjar, rambut pada epidermis atas lebih sedikit dari pada epidermis bawah. Rambut penutup terdiri dari satu sel, bentuk kerucut pendek, ujung runcing, panjang 18 um sampai 25 um, dingding tebal, kutikula bulat. Stomata tipe anomositik, panjang 25 um sampai 35 um , stomata. Hypodermis terdapat pada kedua permukaan daun himpodermis atas umunnya terdiri dua lapis sel, hypodermis bawah umunya satu lapis : sel hipordemis berbentuk persegi empat, besar, jernih, tersusun rapat, pada hypodermis terdapat sel minya berisi minyak atsiri berwarna kekuningan . jaringan palisade banyak butir hijau daun, juga terdapat sel minyak seperti sel minyak pada hipordemis. Jaringan bungakarang terdiri dari beberapa lapis sel, bentuk seltidak teratur, tersusun agak mendatar, sel minyak seperti pada palisade. Berkas pembulu tipe kolera, di antara jaringan floem terdapat sel minya. Di atas berkas pembulu pada tulang daun deret denagn palisade terdapat banyak butir hijau daun, terdapat juga sel berisi hablurbentukprisma yang tidak larut pada penambahab asam klorida pekat P.
2.4 Kandungan Kimia Daun Sirih
Sirih mengandung minyak atsiri 1% – 4,2 %, hidrosikavicol, kavicol 7,2 – 16,7%, kavibetol 2,7 – 6,2%, allypyrokatekol 0 – 9,6%, karvakrol 2,2 – 5,6%, eugenol 26,8 –-42,5%, eugenol methyl ether 4,2 – 15,8%, p-cymene 1,2 – 2,5%, cineole 2,4 – 4,8%, caryophyllene 3,0 – 9,8%, cadinene 2,4 -15,8%, estragol, terpenena, seskuiterpena, fenil propane, tannin, diastase 0,8 – 1,8%, gula, pati.
2.5 Budidaya Tanaman Sirih
2.5.1 Penyiapan Lahan.
Lahan yang akan ditanami sirih dibersihkan dari gulma dan batu-batuan, dicangkul dengan kedalaman olah 20 cm. Setelah diolah, dibuat bedengan, kemudian dibuat lubang tanam dengan ukuran 80 cm x 40 cm x 60 cm. Jarak tanam 2 m x 2 m atau 2,5 m x 2,5 m. Satu bulan sebelum tanam, pada setiap lubang tanam diberi pupuk kandang sebanyak 0,5 kg dan diaduk rata. Untuk menopang pertumbuhan batang dan sulurnya, tanaman sirih membutuhkan pohon tegakan, baik tegakan mati maupun hidup. Untuk tegakan hidup dapat digunakan tanaman dadap, kelor, kayu kuda atau kapok. Tanaman tegakan sebaiknya ditanam sekitar 15 cm dari tempat tanaman sirih agar perakaran sirih tidak terganggu.


2.5.2 Penyiapan Bibit.
Pembibitan sirih dilakukan dengan menggunakan stek sulur. Sebaiknya sulur yang akan dijadikan bibit telah mengeluarkan akar yang banyak dan panjang. Sulur dipotong sepanjang 30 – 50 cm. Stek sulur ditanam pada polibeg yang telah diisi media tanam berupa campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 2 : 1. Penyiraman dilakukan 1 – 2 kali sehari. Areal pembibitan diberi naungan. Stek akan berakar dan siap dipindahkan kea real penanaman setelah berumur 3 – 4 minggu.
2.5.3 Penanaman
Penanaman sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan. Bibit dalam polibeg dipilih yang pertumbuhannya baik dan seragam. Bibit dipindahkan ke lubang tanam yang telah disiapkan dengan cara merobek salah satu sisi polibeg. Tanah di sekitar bibit dipadatkan agar pertumbuhannya kokoh. Bibit yang telah ditanam disiram dengan air secukupnya.
Ada beberapa cara dalam menanam sirih, antara lain :
·      Dengan cara steck
Bagi Anda yang ingin mencoba menanam sirih, cobalah dengan cara steck. Caranya
1.      Sediakan media tanam steck berupa tanah, pasir, dan kompos. Perbandingannya tanah, pasir dan kompos dengan perbandingan 3:1:3. Masukkan ke dalam polybag berdiameter 10 cm yang bagian bawahnya sudah dilubangi, atau menggunakan bekas botol aqua gelas.
2.      Pilih batang sirih yang sudah tua.
3.      Potong batang sirih kira-kira dua ruas. Jangan asal potong. Sebaiknya batang yang diplih sudah memiliki 2 -3 lembar daun.
4.      Rendam potongan batang ini ke dalam air biasa kira-kira 15 menit lalu angkat.
5.      Masukkan steck ke dalam media tanam yang sudah disediakan.
6.      Letakkan steck yang sudah ditanam di tempat teduh. Sinar matahari kira-kira 60% saja.
·      Runduk
Pilih batang sirih yang sudah panjang, kemudian cukup letakan di tanah atau di media yang telah kita siapkan. Setelah beberapa minggu, akar akan tumbuh, dan batang sirih siap di potong.
·      Steck Air.
Cara ini paling mudah. Cukup potong batang sirih, kemudian batangnya di rendam di air sampai akarnya keluar. Tapi cukup batangnya saja yang di rendam, jangan dengan daun sirihnya. Bisa kita masukan di botol bekas air mineral.
2.5.4        Pemeliharaan
Sebaiknya pemupukan tanaman sirih hanya menggunakan pupuk kandang. Pupuk kandang dari kotoran ayam akan mengakibatkan daun berwarna kekuning kuningan, sedangkan pupuk kandang kotoran sapi atau kerbau akan menghasilkan daun berwarna hijau segar.
Apabila digunakan pupuk kimia, pupuk urea diberikan dengan dosis 50 kg/ha pada saat penanaman dan 50 kg/ha setelah tanaman berumur 4 bulan. Pupuk TSP diberikan pada saat tanam dengan dosis 150 kg/ha. Pupuk KCl juga diberikan pada saat tanam dengan dosis 200 kg/ha. Untuk membantu pertumbuhan cabang dan daun dapat diberikan pupuk daun.
Penyiangan gulma sebaiknya dilakukan secara rutin setiap 1,5 – 2 bulan. Gangguan pertumbuhan yang disebabkan serangan penyakit dan hama hampir tidak ditemui pada budidaya tanaman sirih.
2.5.5        Panen dan Pascapanen.
Panen dapat dilakukan setelah tanaman berumur setahun atau disesuaikan dengan kebutuhan. Pemanenan dilakukan dengan cara memetik daun yang telah tua dari cabang samping.
Daun sirih umumnya digunakan dalam keadaan segar. Kegiatan pascapanen yang dilakukan hanya pencucian.
2..5.6   Khasiat dan Manfaat Daun Sirih
Daun sirih mempunyai banyak khasiat. Daun Sirih biasanya digunakan untuk mengatasi bau badan dan mulut, sariawan, mimisan, gatal-gatal dan koreng, serta mengobati keputihan pada wanita. Ini karena sirih mengandung zat antiseptik yang mampu membunuh kuman. Kandungan fenol dalam sifat antiseptiknya lima kali lebih efektif dibandingkan dengan fenol biasa. Dalam farmakologi Cina, sirih dikenal sebagai tanaman yang memiliki sifat hangat dan pedas. Secara tradisional mereka menggunakan daun sirih untuk meluruhkan kentut, menghentikan batuk, mengurangi peradangan, dan menghilangkan gatal. Pada pengobatan tradisional India, daun sirih dikenal sebagai zat aromatik yang menghangatkan, bersifat antiseptik, dan bahkan meningkatkan gairah seks.
Manfaat sirih sangat besar apalagi untuk kesehatan, daun tersebut mengandung zat antiseptik pada seluruh bagiannya. Daunnya bisa mengobati mimisan, mata merah, keputihan, disfungsi ereksi, membuat suara nyaring, dan banyak lagi. Daun sirih juga sudah dimanfaatkan dari dahulu kala untuk nginang (Jawa) dan biasanya sebagai bahan campurannya adalah kapur sirih , rempah-rempah berupa kapu laga dan jambe yang kemudian ditumbuk dengan alat khusus atau hanya di kunyah seperti permen.
Khasiat daun sirih telah teruji secara klinis. Hingga saat ini kini, penelitian daun sirih masih terus dikembangkan. Sirih juga berkhasiat menghilangkan bau badan yang ditimbulkan bakteri dan cendawan. Daun sirih juga bersifat menahan perdarahan, menyembuhkan luka pada kulit, dan gangguan saluran pencernaan. Selain itu bersifat mengerutkan, mengeluarkan dahak, meluruhkan ludah, hemostatik, dan menghentikan perdarahan. Biasanya untuk obat hidung berdarah, dipakai 2 lembar daun segar Piper betle, dicuci, digulung kemudian dimasukkan ke dalam lubang hidung. Kandungan bahan aktif fenol dan kavikol daun sirih hutan juga dapat dimanfaatkan sebagai pestisida nabati untuk mengendalikan hama penghisap.
Dengan sifat antiseptiknya, sirih sering digunakan untuk menyembuhkan luka padakaki karena mengandung styptic untuk menahan pendarahan dan vulnerary, yang menyembuhkan luka pada kulit (menyembuhkan kulit atau kaki). Juga bisa dikunyah untuk memperbaiki suara penyanyi. Dari hasil penelitian sebagaimana dikutip oleh buku tanaman obat terbitan Kebun Tanaman Obat Karyasari diungkapkan bahwa sirih juga mengandung arecoline di seluruh bagian tanaman. Zat ini bermanfaat untuk merangsang saraf pusat dan daya pikir, meningkatkan gerakan peristaltik, dan meredakan dengkuran. Daunnya mengandung eugenol yang mampu mencegah ejakulasi dini, membasmi jamur Candida albicans, dan bersifat analgesik (meredakan rasa nyeri). Daunnya juga kandungan tannin yang bermanfaat mengurangi sekresi cairan pada vagina, melindungi fungsi hati, dan mencegah diare. Daun sirih dapat juga digunakan untuk obat keputihan yang khasiat penyembuhannya pernah diuji secara klinis. Ini diungkapkan oleh Amir Syarif dari Bagian Farmakologi Universitas Indonesia. Ia mengatakan bahwa daun sirih punya khasiat yang lebih bermakna dibandingkan dengan plasebo. Pengujian melibatkan 40 pasien penderita keputihan yang tidak sedang hamil, menderita diabetes melitus, ataupun penyakit hati, dan ginjal. Dua puluh di antaranya mendapatkan daun sirih, sedang sisanya diberi plasebo. Baik daun sirih maupun plasebo itu diberikan pada vagina sebelum pasien tidur selama tujuh hari. Dari 40 pasien tersebut, 22 orang mendapat pemeriksaan ulang, masing- masing 11 mendapat plasebo dan daun sirih. Hasil pengujian ini membuktikan sekitar 90,9 persen pasien yang mendapat daun sirih dinyatakan sembuh, sedangkan pada kelompok yang diberi plasebo hanya 54,5 persen saja. . Sementara itu, di India ada laporan penelitian yang mengatakan daun sirih mempengaruhi kesuburan pria, seperti dilaporkan oleh Indian Journal of Pharmacology.Efek daun sirih terhadap kesuburan laki-laki ini diujikan pada tikus. Diduga, pemberian ekstrak daun sirih yang mengandung alkohol secara oral pada tikus punya efek antikesuburan. Menurut laporan tersebut pemberian dosis ekstrak yang meningkat menyebabkan terjadinya penurunan jumlah sperma pada tikus. Di India, penelitian tentang daun sirih ini tidak hanya untuk kesuburan pria saja. Di sana, daun ini sudah diteliti untuk mengobati penyakit asma, bronkitis, rematik, lepra, dan sakit gigi, bahkan juga untuk disfungsi ereksi. Sayangnya, belum banyak penelitian sejenis di Indonesia.
Efek zat aktif yang dikandung seluruh bagian tanaman sirih adalah merangsang syaraf pusat, merangsang daya pikir, meningkatkan gerakan peristaltik, merangsang kejang, meredakan sifat mendengkur. Daun sirih memiliki efek mencegah ejakulasi prematur, mematikan jamur Candida albicans, anti kejang, analgesik, anestetik, pereda kejang pada otot polos, penekan pengendali gerak, mengurangi sekresi cairan pada liang vagina, penekan kekebalan tubuh, pelindung hati, dan antidiare. Tanaman sirih juga diketahui bisa mengatasi batuk, bronchitis, menghilangkan bau badan, mengobati luka bakar, mimisan, bisul, mata gatal dan merah, koreng dan gatal-gatal, menghentikan pendarahan gusi, sariawan, menghilangkan bau mulut, jerawat, keputihan, dan mengurangi produksi air susu ibu yang berlebihan.
2.7 Cara pemanfaatan daun sirih untuk mengobati berbagai penyakit.
Ini adalah beberapa contoh penyakit yang mungkin bisa disembuhkan oleh daun sirih, berikut cara pengobatannya  :

1. Obat Batuk
a) Siapkan 15 lembar daun sirih
b) tiga gelas air
c) Cuci bersih daun sirih tersebut dan rebus sampai tersisa menjadi tiga perempat bagian.
d) Minum bersamaan dengan madu
2. Obat Bronkitis
a) Rebus 7 lembar daun sirih yang telah dicuci bersih bersama sepotong gula batu dalam 2 gelas air bersih.
b) Tunggu sampai tersisa menjadi 1 gelas. Minum 3 x sehari masing-masing sepertiga gelas.
3. Menghilangkan bau badan
a) Ambil 5 lembar daun sirih dan rebus dengan 2 gelas air.
b) Tunggu sampai tersisa menjadi satu gelas.
c) Minum pada siang hari.
4. Obat Luka Bakar
a) Ambil daun sirih secukupnya dan cuci bersih.
b) Peras airnya dan tambahkan sedikit madu.
c) Bubuh-kan ke tempat luka bakar.



5. Obat Mimisan
a) Siapkan 1 lembar daun sirih yang agak muda,
b) kemudian memarkan dan gulung.
c) Sumbatkan hidung yang berdarah.
6. Obat Bisul
a) Ambil daun sirih secukupnya dan cuci bersih.
b) Setelah itu giling sampai halus dan dioleskan pada bisul.
c) Balut dan ganti 2 x sehari.
7. Obat Mata Gatal dan Mata Merah
a) Sediakan 5-6 daun sirih muda dan segar rebus dengan 1 gelas air sampai mendidih.
b) Jika sudah, tunggu sampai dingin.
c) Gunakan untuk mencuci mata dengan gelas cuci mata 3 x sehari sampai sembuh.
8. Obat Koreng dan Obat Gatal
a) Rebus 20 lembar daun sirih sampai mendidih.
b) Gunakan air rebusan yang masih hangat untuk membasuh koreng dan gatal.
9. Obat Gusi Berdarah
a) Rebus 4 lembar daun sirih dalam 2 gelas air.
b) Berkumur-lah secukup-nya.
10. Obat Sariawan
a) Ambil 1-2 lembar daun sirih kemudian cuci bersih.
b) Kunyah sampai lumat dan buang ampasnya setelah selesai.
11. Menghilangkan Bau Mulut
a) Siapkan 2-4 lembar daun sirih, Cuci bersih dan remas.
b) Seduh dengan air panas lalu gunakan untuk berkumur.
12. Obat Jerawat
a) Ambil 7-10 lembar daun sirih , cuci bersih dan tumbuk halus.
b) Seduh dengan dua gelas air panas.
c) Gunakan air tersebut untuk mencuci muka.
d) Lakukan 2-3 x sehari.
13. Obat Keputihan
a) Rebus 10 daun sirih yang telah dicuci bersih dalam 2,5 liter air.
b) Gunakan air rebusan yang masih hangat tersebut untuk Miss V -nya.
14. Mengobati ASI Berlebih
a) Ambil beberapa daun sirih, cuci bersih dan olesi dengan minyak kelapa.
b) Kemudian hangatkan di atas api sampai layu.
c) Tempelkan di seputar payudara yang bengkak selagi masih hangat.
15.  Dapat memperlancar buang air besar
a) Daun sirih di blender diberi air putih 3 gelas
b) Setelah selesai bisa ditambahkan campuran susu, gula atau madu sebagai pemanis
16. Mengobati sakit persendian
a) Daun sirih dibuat jus dicampur 1 sendok madu
b) Diminum dua kali sehari
c) Atau bisa ditempelkan pada tempat yang sakit tepat pada saraf-sarafnya
17. Mengatasi mata gatal dan merah
a) Sediakan lima sampai enam lembar daun sirih
b) Rebus dengan satu gelas air sampai mendidih
c) Setelah dingin gunakan untuk cuci mata
d) Sehari tiga kali sampai sembuh.
2.8  Efek Samping Daun Sirih
Belakangan ini semakin banyak orang yang beralih kepada bahan-bahan herbal tradisional untuk mengatasi beberapa keluhan penyakit. Hal ini disebabkan karena harga yang ditawarkan penyembuhan secara herbal lebih murah bila dibandingkan dengan metode kedokteran dan juga karena alami maka efek samping yang ditimbulkan juga sangat minimal. Salah satu dari sekian banyak tanaman herbal yang saat ini sering mendapat perhatian lebih adalah Daun Sirih.
Daun sirih memang telah lama dikenal memiliki kandungan yang luar biasa dan dapat dimanfaatkan terutama sebagai antiseptik dan antibiotik yang cukup kuat. Karena kandungannya tersebut, seringkali daun sirih digunakan secara berlebihan sehingga menimbulkan efek negatif. Beberapa hal yang seringkali menjadi efek samping daun sirih adalah sebagai berikut :
  • Daun Sirih yang Diminum
Beberapa orang seringkali mengkonsumsi rebusan daun sirih setiap hari untuk pencegahan penyakit tertentu. Hal ini sebenarnya kurang baik karena salah satu manfaat daun sirih adalah antiseptik dan antibiotik yang cukup kuat. Jika dikonsumsi setiap hari akan memiliki efek samping yang kurang baik bagi pencernaan. Seperti yang kita ketahui, dalam organ pencernaan kita hidup bakteri jahat dan bakteri baik. Dengan konsumsi rebusan air daun sirih setiap hari akan mematikan tidak hanya bakteri jahat tetapi juga bakteri baik.
  • Daun Sirih yang Digunakan sebagai Pembersih Daerah Kewanitaan
Para wanita memang diharuskan menjaga kesehatan daerah kewanitaannya. Jika daerah kewanitaan seseorang memiliki tingkat keasaman yang terlalu tinggi biasanya akan timbul bau yang kurang sedap. Banyak orang membersihkan daerah kewanitaannya dengan rebusan air daun sirih sebagai unsur basa untuk menetralisir tingkat keasaman tersebut. Jika dilakukan setiap hari bakteri baik yang ada di organ kewanitaan juga akan ikut mati. Selain itu biasanya akan timbul iritasi karena daerah kewanitaan tersebut menjadi kering.
Sebenarnya daun sirih karena sifatnya yang alami tidak akan memiliki efek samping apabila kita menggunakannya dengan bijak dan sesuai dengan dosis yang ditentukan. Ada baiknya Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan para ahli agar tidak didapatkan efek samping daun sirih.

2.9 Sirih sebagai komoditas penting
Di sebuah restoran hotel bintang di Taipei, Taiwan, disajikan ikan dengan irisan daun yang ikut digoreng. Kata pramusaji restoran, irisan daun itu bisa ikut dimakan yang ternyata daun sirih. Di Taiwan, sirih dan pinang merupakan komoditas agro yang cukup penting. Hasilnya, sebagian besar untuk keperluan dalam negeri, sisanya baru diekspor. Baik dalam bentuk segar, kering maupun berupa produk olahannya. Penanaman sirih sudah dilakukan secara monokultur dalam skala ekonomis yang cukup luas. Teknologi budidayanya cukup intensif dengan irigasi teknis. Di kantor-kantor di pusat perdagangan Taipei, kita memang bisa menyaksikan laki-laki berjas dan berdasi yang mengunyah-ngunyah daun sirih, sebagai ganti merokok. Tahun 1950an, tradisi makan sirih hanya dilakukan oleh penduduk asli pulau Formosa yang disebut "orang Dayak". Tahun 1980an, tradisi makan sirih sudah menyebar ke etnis Cina yang merupakan pendatang.
Tahun 1990an, di sepanjang jalan raya Taipei - Taichung mulai bermunculan kios-kios pedagang sirih yang sangat atraktif. Kios-kios itu mungil namun didisain cukup menarik dengan cat warna-warni, dengan lampu diskotik dan penjaja yang terdiri dari gadis-gadis cantik mengenakan rok mini gahkan juga bikini. Meskipun kios-kios sirih ini juga dimanfaatkan sebagai sarana transaksi perdagangan seks, namun popularitas makan sirih juga meningkat. Anak-anak muda Taiwan mulai sadar bahwa makan sirih jauh lebih menyehatkan dibanding dengan merokok. Ada beberapa cara makan sirih. Di Jawa, daun sirih dimakan dengan kapur basah (yang masih hidup) dan gambir. Di NTT, yang dimakan adalah "buah" sirih dengan biji pinang tua dan kapur kering. Di Taiwan, juga di Thailand, ditawarkan daun maupun buah sirih yang sudah diracik dengan kapur dan biji pinang muda dan diikat sangat rapi. Konsumen tinggal memakannya. 
Masyarakat awam hanya tahu bahwa makan sirih akan bermanfaat bagi kesehatan gigi. Padahal khasiat makan sirih jauh lebih banyak lagi. Minyak asiri yang terkandung dalam daun sirih terdiri dari antara lain fenol, hidroksikavikol, kavikol, kavibetol, seskuiterpena, estragenol, metil-eugenol, karvakrol, terpena, seskuiterpena, fenil propana, tanin, diastase serta pati dan gula. Rasa daun sirih agak pedas di lidah namun aromanya harum khas sirih. Khasiat daun sirih antara lain antibiotik, antiseptik dan stimulan. Secara tradisional, masyarakat memanfaatkan daun sirih untuk obat batuk, obat kumur, mengobati gusi dan hidung berdarah, menghilangkan bau badan dan untuk ibu-ibu yang ingin berhenti menyusui anaknya, daun sirih bisa mengurangi produksi air susu. Tanin dalan biji pinang atau gambir yang digunakan untuk makan sirih, berkhasiat memperkuat selaput rongga mulut dan tenggorokan. Sementara kapurnya akan menetralkan rongga mulut dan perut. Hingga makan sirih sangat bermanfaat untuk para penderita penyakit maag.
Sirih (Piper betle) merupakan tumbuhan yang tersebar mulai dari pantai Timur benua Afrika, daratan India, Cina, Asia Tenggara, Australia Utara sampai ke Polynesia di Pasifik. Sirih merupakan tanaman memanjat yang menempel di batang pohon dengan akar lekatnya yang keluar dari tiap ruas batang. Panjang tanaman antara 5 sd. 15 m. Daun berbentuk jantung dengan ujung runcing. Panjang daun antara 5 sd. 15 cm. lebar antara 3 sd. 8 cm. Sirih menghendaki tanah gembur yang banyak humus dengan kelembapan tinggi. Tanaman ini mampu beradaptasi dengan kawasan yang ekstrim basah maupun kering. Dia bisa hidup baik mulai dari dataran rendah sampai ke dataran tinggi sekitar 1000 m. dpl. Di Jawa, umumnya sirih tidak berbuah, hingga yang digunakan untuk makan sirih hanyalah daunnya. Sementara di NTT, Thailand dan Taiwan, sirih banyak berbuah, hingga yang digunakan untuk makan sirih bisa daunnya, bisa pula buahnya.
Meskipun tanaman sirih sangat toleran terhadap ketinggian tempat, suhu udara,  kelembapan dan sinar matahari, namun pertumbuhan optimal akan dicapai pada dataran menengah dengan sinar matahari penuh namun cukup air. Karenanya, masyarakat Jawa, Bali dan NTT biasa menanam sirih di dekat sumber air. Misalnya di dekat sumur dan dirambatkan pada batang tanaman yang berada pada lokasi tersebut. Di habitat aslinya, sirih mampu hidup di dalam hutan di bawah tegakan yang sangat rapat. Dengan sinar matahari hanya sekitar 20% di bawah keteduhan tajuk tanaman hutan pun, sirih mampu tumbuh subur. Meskipun daunnya cukup lebar, namun ketebalannya kurang dan kandungan minyak asirinya sangat rendah. Daun sirih baru akan tumbuh normal dengan kandungan minyak asiri antara 1 sd. 4% apabila ditanam di lokasi terbuka dengan sinar matahari penuh selama 12 jam. Kandungan minyak asiri tinggi ini ditandai dengan rasa pedas dan aromanya yang sangat kuat. Daun sirih yang tumbuh di keteduhan tajuk tanaman, rasa pedas serta aromanya sangat kurang.
Selama ini di masyarakat dikenal ada empat varietas tanaman sirih. Pertama sirih hijau yang banyak tumbuh di Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali dan NTT. Daunnya berwarna hijau tua dengan kandungan minyak asiri cukup tinggi apabila tumbuh di lokasi terbuka. Bentuk daun sirih hijau agak bulat. Pada kondisi yang ekstrim kering, sirih hijau akan menghasilkan buah. Sirih hijau inilah yang juga banyak dibudidayakan di Taiwan dan Thailand. Kedua sirih kuning dengan daun berwarna hijau kekuningan. Apabila tumbuh di lokasi terbuka, pucuk daun sirih hijau akan benar-benar berwarna kuning cerah. Bentuk daun sirih kuning lebih ramping dengan ujung yang lebih runcing. Sirih kuning lebih sulit berbuah dan banyak dibudidayakan di Sumatera dan Jawa Barat. Ketiga sirih kaki merpati yang berdaun kuning dengan tulang daun berwarna merah. Sirih kaki merpati dibudidayakan sebagai tanaman hias. Keempat sirih hitam yang cukup langka dan dikoleksi masyarakat untuk bahan obat/jamu. Dari empat varietas sirih tadi, yang pembudidayaannya cukup luas hanyalah sirih hijau.
Meskipun mampu menghasilkan buah/biji, namun budidaya sirih selalu dilakukan dengan benih yang berasal dari setek batang. Batang sirih sendiri ada dua macam. Pertama batang yang menghasilkan akar panjat (akar lekat). Batang ini biasanya menjalar di tanah atau memanjat di tebing/batang tumbuhan lain. Batang ini juga menghasilkan daun yang kandungan minyak asirinya sangat rendah. Kedua batang yang tidak memiliki akar panjat. Batang ini akan menghasilkan cabang, ranting, daun dan bunga serta buah. Daun dari batang inilah yang layak panen karena mengandung minyak asiri cukup tinggi. Untuk produksi benih, yang digunakan adalah batang dengan akar panjat. Meskipun batang yang tidak berakar panjat juga bisa disetek, hasilnya tidak mungkin digunakan untuk benih. Sirih relatif sangat mudah diperbanyak. Setek yang berasal dari batang yang berakar panjat, bisa langsung ditanam di lokasi. Namun untuk budidaya dalam skala luas, sebaiknya benih terlebih dulu disemai dalam keranjang bambu, polybag kecil, kantung plastik bening maupun wadah lain. Baru setelah benih tumbuh cukup subur dipindah ke lokasi penanaman.
Di Indonesia, belum ada kebun sirih dalam skala yang cukup luas. Untuk keperluan industri sekalipun, daun sirih masih dikumpulkan oleh para tengkulak dari tanaman penduduk yang hanya merupakan tumbuhan di pekarangan rumah atau batas kebun. Di Taiwan dan Thailand, budidaya sirih sudah dilakukan dalam skala komersial secara monokultur. Sebagai panjatan, mereka menggunakan tiang dari kayu mati, beton maupun pagar hidup, setinggi 2 m. dari permukaan guludan. Yang bisa digunakan sebagai pagar hidup antara lain tanaman lamtoro, kaliandra, dadap, glirisidia dll. Sirih cukup ditanam sekali dan akan bisa terus dipanen sepanjang tahun. Apabila tidak diberi irigasi teknis, maka panen daun sirih hanya bisa dilakukan selama musim penghujan. Kandungan minyak asiri daun yang dipanen pada musim penghujan, justru sangat rendah. Sementara pada musim kemarau produksi daun akan rendah, padahal kandungan minyak asirinya justru tinggi. Itulah sebabnya budidaya sirih secara komersial harus disertai dengan pengairan teknis.
Dengan pengairan dan pemupukan yang baik, produksi daun segar bisa mencapai 10 ton per tahun. Dengan produksi massal, harga daun sirih hanya sekitar Rp 500,- per kg. Saat ini di tingkat konsumen, harga daun sirih per kg. (berikut tangkai dan ranting) sudah mencapai Rp 5.000,- per kg. Namun harga ini tidak bisa dijadikan acuan karena volume pasarnya sangat kecil (untuk makan sirih). Dengan rendemen rata-rata 2%, maka dari tiap hektar lahan akan bisa dihasilkan minyak daun sirih 200 kg. Dengan harga Rp 300.000,- per kg, maka hasil kotor penyulingan minyak daun sirih dari 1 hektar lahan adalah Rp 60.000.000,- Hasil ini relatif baik mengingat komoditas sirih relatif mudah dibudidayakan, tidak akan dicuri dan dijarah, sementara biaya penanaman hanya dikeluarkan satu kali dan biaya produksinya juga tidak tinggi. Biaya investasi tiap hektar akan kurang dari Rp 10.000.000,- per hektar. Sementara biaya panen dan perawatan rutin tanaman hanya sekitar Ro 5.000.000,- per hektar. Investasi ketel berikut bangunannya paling tinggi Rp 50.000.000,-  dengan kebutuhan raw material sekitar 100 ton yang bisa dipenuhi dari 100 hektar lahan.








BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
Sirih merupakan salah satu jenis daun yang kaya akan khasiat dan manfaat untuk kesehatan tubuh kita. itu dikarenakan zat-zat yang terkandung di dalam sirih ini merupakan beberapa zat yang memang dibutuhkan oleh tubuh kita untuk menghindari berbagai penyakit. Sejak dulu memang sirih merupakan salah satu tanaman yang memang sering dimanfaatkan untuk mengobati berbagai jenis penyakit.
Selain bersifat antiseptic, sirih merah juga bisa dipakai untuk mengobati penyakit diabetes, dengan meminum air rebusan sirih merah setiap hari akan menurunkan kadar gula darah sampai pada tingkat yang normal.
Tanaman sirih, mempunyai khasiat dan manfaat dibagian daunnya. Di bagian inilah, terdapat banyak kandungan yang cukup baik untuk tubuh. Kandungan itu antaralain saponin, flavonoid, polifenol, dan minyak atsiri. Kandungan saponin dan flavonoid berkhasiat sebagai obat batuk. Dari situ lah daun sirih banyak dimanfaatkan sebagai obat tradisional yang munjarab.



3.2  Saran
Semua tumbuhan memiliki fungsi, manfaat dan khasiatnya sendiri. Jadi jangan dianggap remeh dan tidak penting. Seperti tanaman sirih yang dapat digunakan untuk berbagai macam penyakit. Tanaman inipun lebih murah dan mudah dibuat juga digunakan. Mari lestarikan tanaman bermanfaat ini!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar