PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Indonesia adalah salah satu Negara
agraris yang subur. Banyak para wisatawan asing yang memuja-muji Negara kita.
Karena, Indonesia adalah Negara yang kaya akan berbagai jenis tumbuhan.
Tumbuhan apa saja pun dapat ditanam jika dirawat dengan baik. Tumbuhan tersebut
dapat memberikan manfaat pada berbagai bidang antara lain bidang pertanian,
perkebunan, kehutanan bahan industri, bahan dasar obat-obatan dan sebagainya.
Maka, kita tak perlu bersusah payah. Namun, sebagian masyarakat kita sering
tidak menghargai atau tidak mempedulikannya. Sehingga tanaman-tanaman yang ada
hanya dijadikan pajangan dan hiasan semata. Bahkan kadang tanaman-tanaman
tersebut sering di anggap tidak penting. Perlu kita sadari bahwa, berbagai
jenis tumbuhan memiliki fungsi, khasiat dan manfaatnya masing-masing. Tapi apa
ya tanaman yang mempunyai berbagai manfaat dan juga khasiat yang penting itu?
Di Indonesia, banyak tumbuhan yang
mempunyai manfaat dan khasiat. Tumbuhan-tumbuhan seperti itu biasanya dikenal
dengan nama obat tradisional. Obat tradisional ini memang sudah dari dulu dan
sampai sekarang, obat tradisional dari tumbuhan masih banyak digunakan oleh
masyarakat. Hal ini perlu dilestarikan karena obat tradisional biasanya mudah
dan juga harganya relatif lebih kecil
atau murah dibanding dengan obat sintesis serta bahan-bahannya mudah didapat.
Jadi, lebih memilih obat tradisional yang murah dan kita tahu itu berkhasiat
atau obat mahal yang kita tidak tahu ada campuran apa didalamnya?
Salah satu tumbuhan yang digunakan
oleh masyarakat sebagai obat tradisional adalah tanaman sirih. Tumbuhan sirih mempunyai berbagai
macam dan warna yang menarik. Sejak zaman dahulu tanaman sirih telah diketahui memiliki
berbagai khasiat obat untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit, selain itu
sirih memiliki nilai-nilai spiritual yang tinggi. Umumnya masyarakat
menggunakan daun sirih seperti biasa, masih dalam cara yang sederhana. Mulai
dari penggunaannya yang harus direbus dulu, kemudian diminum sarinya. Bagian
tanaman sirih yang paling banyak digunakan sebagai obat adalah daunnya. Di daun
inilah terdapat kandungan obat yang sangat baik untuk kesehatan. Kandungan obat
tersebut antara lain adalah saponin,
minyak atsiri, dan flavonoid.
Namun,
di era masyarakat sekarang yang sudah mulai canggih dan modern. Penggunaan
sirih sudah dapat dimodifikasi kedalam bentuk-bentuk yang lucu dan unik. Salah
satu caranya yaitu menggunakan tablet hisap. Tablet hisap adalah sediaan padat
yang mengandung satu atau lebih bahan obat , umumnya dengan bahan dasar yang
beraroma manis, yang dapat membuat tablet melarut atau hancur perlahan dalam
mulut. Tablet hisap mempunyai kekerasan yang lebih dibandingkan dengan tablet
biasa.Dengan cara seperti orang-orang lebih dapat merasakan cara yang praktis
dan aman juga baik untuk tubuh.
Mungkin sebagian masyarakat sekarang menganggap bahwa obat
tradisional dianggap kuno dan ketinggalan zaman (dalam bahasa gaulnya Jadul).
Namun sesungguhnya obat-obat seperti inilah yang sangat berkhasiat bagi tubuh
kita. Nah, agar kita lebih mengerti apa saja obat tradisional itu, saya
memiliki sebuah tanaman tradisional seperti yang saya katakana diatas. Sirih,
ya tanaman sirih. Mari kita simak bacaan berikut ini, agar kita lebih
mengetahui apa itu “Pemanfaatan Daun Sirih”.
1.2.
Perumusan Masalah
Mungkin banyak yang belum mengerti
tentang tanaman sirih. Di Karya Tulis Ilmiah ini akan membahas beberapa
masalah. Permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan ini, yaitu :
1.
Definisi sirih.
2.
Ekologi daun sirih
3.
Tinjauan tentang jaringan daun sirih
4.
Kandungan kimia daun sirih
5.
Budidaya tanaman sirih
6.
Khasiat dan manfaat daun sirih
7.
Cara pemanfaatan daun sirih untuk
mengobati berbagai penyakit.
8.
Efek samping daun sirih
9.
Sirih sebagai komoditas penting
1.3.
Tujuan
Saya mengharapkan, dari Karya Tulisn
Ilmiah yang saya buat dapat dimengerti dengan baik. Tujuan yang ingin dicapai
dari penulisan ini, diantaranya :
- Untuk dapat mengerti dan memahami pengertian tentang sirih,
- Untuk mengetahui ekologi daun sirih,
- Untuk mengetahui tinjauan tentang jaringan daun sirih
- Untuk mengetahui kandungan kimia daun sirih
- Untuk mengetahui Budidaya tanaman sirih
- Untuk mengetahui khasiat dan manfaat daun sirih
- Untuk mengetahui cara pemanfaatan daun sirih untuk mengobati berbagai penyakit
- Untuk mengetahui efek samping pada daun sirih.
- Untuk mengetahui bahwa sirih sebagai komoditas penting
1.4 Metode penulisan
1.4.1. Metode Observasi
Dalam
melakukan observasi untuk memperoleh informasi dan data-data yang akurat,
dilakukan observasi secara langsung. Yaitu, dengan melakukan pengamatan
terhadap sirih, terutama terfokus pada daun. Hal-hal yang diamati antara lain :
a)
Morfologi
b)
Anatomi
c)
Jaringan
d)
Kandungan antibiotik
e)
Pemanfaatan daun sirih.
Dari data yang diperoleh dari hasil pengamatan secara
langsung diuraikan dalam bentuk kalimat yang lugas dan akurat.
1.4.2. Metode membaca
Dalam mencari dan mengumpulkan data
dilakukan pencarian informasi dari internet. Dengan membaca informasi-informasi
dari internet yang berupa artikel yang relevan, webset, dan blog yang berisi
tentang informasi tentang sirih. Dari
informasi-informasi yang diperoleh dari membaca diolah menjadi tulisan yang
sistematis, sesuai fakta, dan bersifat ilmiah.
1.5. Manfaat
penulisan.
1.5.1
Bagi mahasiswa :
Dengan penulisan karya tulis ilmiah
ini, mahasiswa dapat mengmbangkan pengetahuan dan wawasannya. Dan diharapkan
akan menumbuhkan ide-ide baru untuk melakukan tindak lanjut yang berupa
penelitian baru yang relevan.
1.5.2
Bagi masyarakat :
Penulisan karya ilmiah ini bersifat
pengetahuan untuk umum. Sehingga, masyarakat umum juga akan mendapat
informasi-informasi yang akurat dari
karya tulis
ilmiah ini. Sehingga mampu memberi manfaat untuk kehidupan.
1.6.
Sistematika penulisan
Sistematika Penulisan Karya Tulis
Ilmiah yang digunakan dalam tulisan ini diatur sesuai dengan aturan penulisan
karya tulis ilmiah. Susunan yang digunakan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bagian ini berisi latar belakang, perumusan
masalah, tujusn penulisan, tujuan penulisan,metode penulisan, mannfaat
penulisan, dan sistematika penulisan.
BAB II
PEMBAHASAN
Pada bab II
pembahasan disini yaitu setelah kita meneliti maka kita rangkum semua dan
dijadikan sebuah pembahasan.
BAB III
PENUTUP
Pada bab ini
memaparkan tentang kesimpulan yang berkenaan dengan hasil penelitian /
pembahasab serta saran kepada pembaca.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Sirih
Kedudukan tanaman sirih dalam
sistematika tumbuhan :
Klasifikasi
Tanaman Sirih (Piper betle L.)
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Classis : Dicotyledoneae
Ordo : Piperales
Familia : Piperaceae
Spesies : Piper betle L.
Nama
Lain Sirih (Piper betle L.) Daun sirih di Indonesia mempunyai nama yang
berbeda–beda sesuai dengan nama daerahnya masing-masing, yaitu si ureuh
(Sunda); sedah, suruh Jawa); sirih (Sampit); ranub (Aceh); cambia (Lampung);
base seda (Bali) (Syamsuhidayat danHutapea, 1991).
Sirih merupakan
tanaman asli Indonesia yang tumbuh merambat atau bersandar
pada batang pohon lain. Tanaman ini banyak kita temukan diberbagai daerah
dengan variasi bentuk dan warna yang menarik. Ada beberapa jenis sirih yang
dikenal masyarakat, misalnya sirih jawa (daunnya lebih lembut, baunya kurang
tajam dan warnanya hijau rumput), sirih belanda (daunnya besar, hijau tuam
rasa, bau tajam dan pedas), sirih cengkeh (kecil, daun kuning, dan rasanya
seperti cengkeh), sirih kuning, sirih merah dan sirih hitam. Sebagai budaya daun dan buahnya biasa dimakan
dengan cara mengunyah bersama gambir, pinang dan kapur. Namun mengunyah sirih
telah dikaitkan dengan penyakit kanker mulut dan pembentukan squamous cell
carcinoma yang bersifat malignan. Sirih digunakan sebagai tanaman
obat (fitofarmaka); sangat berperan dalam kehidupan dan berbagai upacara adat
rumpun Melayu.
Tanaman merambat ini bisa mencapai tinggi 15 m. Batang
sirih berwarna coklat kehijauan,berbentuk bulat, beruas dan merupakan tempat
keluarnya akar. Daunnya yang tunggal berbentuk jantung, berujung runcing,
tumbuh berselang-seling, bertangkai, dan mengeluarkan bau yang sedap bila
diremas. Panjangnya sekitar 5 - 8 cm dan lebar 2 - 5 cm. Bunganya majemuk
berbentuk bulir dan terdapat daun pelindung ± 1 mm berbentuk bulat panjang.
Pada bulir jantan panjangnya sekitar 1,5 - 3 cm dan terdapat dua benang sari
yang pendek sedang pada bulir betina panjangnya sekitar 1,5 - 6 cm dimana
terdapat kepala putik tiga sampai lima buah berwarna putih dan hijau
kekuningan. Buahnya buah buni berbentuk bulat berwarna hijau keabu-abuan.
Akarnya tunggang, bulat dan berwarna coklat kekuningan. Tanaman sirih tumbuh
subur dan bagus di daerah pegunungan. Bila tumbuh pada daerah panas, sinar
matahari langsung, batangnya cepat mengering. Selain itu, warna daunnya akan
pudar. Padahal kemungkinan khasiatnya terletak pada senyawa kimia yang
terkandung dalam warna daunnya.
Sirih yang biasanya dijadikan obat yaitu Sirih Merah.
Sirih merah digunakan sebagai salah satu bagian penting yang harus disediakan
dalam setiap upacara adat ”ngadi saliro”. Air rebusannya yang mengandung
antiseptik digunakan untuk menjaga kesehatan rongga mulut dan menyembuhkan
penyakit keputihan serta bau tak sedap.
Penelitian terhadap tanaman sirih merah sampai saat
ini masih sangat kurang terutama dalam pengembangan sebagai bahan baku untuk
biofarmaka. Selama ini pemanfaatan sirih merah di masyarakat hanya berdasarkan
pengalaman yang dilakukan secara turun-temurun dari orang tua kepada anak atau
saudara terdekat secara lisan. Di Jawa, terutama di Kraton Jogyakarta, tanaman
sirih merah telah dikonsumsi sejak dahulu untuk menyembuhkan berbagai jenis
penyakit. Bedasarkan pengalaman suku Jawa tanaman sirih merah mempunyai manfaat
menyembukan penyakit ambeien, keputihan dan obat kumur, alkaloid di dalam sirih
merah inilah yang berfungsi sebagai antimikroba.
Selain bersifat antiseptik, sirih merah juga bisa
dipakai mengobati penyakit diabetes, dengan meminum air rebusan sirih merah
setiap hari akan menurunkan kadar gula darah sampai pada tingkat yang normal.
Kanker merupakan penyakit yang cukup banyak diderita orang dan sangat
mematikan, dapat disembuhkan dengan menggunakan serbuk atau rebusan dari daun
sirih merah. Beberapa pengalaman di masyarakat menunjukkan bahwa sirih merah dapat
menurunkan penyakit darah tinggi, selain itu juga dapat menyembuhkan
penyakit hepatitis.
Sirih merah dalam
bentuk teh herbal bisa mengobati asam urat, kencing manis, maag dan kelelahan,
ini telah dilakukan oleh klinik herbal center yang ada di Jogjakarta,
dimana pasiennya yang berobat sembuh dari diabetes karena mengkonsumsi teh
herbal sirih merah. Sirih merah juga sebagai obat luar dapat memperhalus kulit.
Secara empiris diketahui tanaman sirih merah dapat
menyembuhkan penyakit batu ginjal, kolesterol, asam urat, serangan jantung,
stroke, radang prostat, radang mata, masuk angin dan nyeri sendi.
Senyawa fitokimia yang terkandung dalam daun sirih
merah yakni alkoloid, saponin, tanin, dan flavonoid, mengandung enzim diastase,
gula, dan tanin. Namun, daun muda mengandung diastase, gula, dan minyak atsiri lebih banya ketimbang
yang tua, sedangkan tanin relatif sama. Menurut Ivorra, M.D dalam buku “A
Review of Natural Product and Plants as Potensial Antidiabetic”
senyawa aktif alkoloid dan flavonoid memiliki aktivitas hipoglikemik atau
penurun kadar glukosa darah. Hara (1993) menyatakan senyawa tanin dan saponin
dapat dipakai sebagai antimikroba (bakteri dan virus).
Namun senyawa yang membuat daun sirih mampu meredam
seriawan memang belum terlacak. Yang pasti, dalam beberapa buku kuno India
dan Yunani, seperti dikutip Darwis S.N., disebutkandaun yang merupakan bahan utama menginang ini memiliki sifat styptic (menahan perdarahan), vulnerary (menyembuhkan luka
kulit), stomachic (obat saluran pencernaan),menguatkan
gigi, dan membersihkan tenggorok.
2.2 Ekologi
daun sirih
Sirih diketemukan di
bagian timur afrika, di sekitar pulau Zanzibar, daerah sekitar sungai Indus ke
timurmenelusuri sungai Yang Tse Kiang, kepuluan Boni, kepulauan Fiji dan
kepulauan Indonesia. Sirih terbesar di nusantara dalam skala yang tidak terlalu
luas. Di jawa tumbuh liar di hutan jati atau hutan hujan sampai ketinggian 300m
di ats permukaan laut. Untuk memperoleh pertumbuhan yang bai diperlukan tanah
yang kaya akan humus, subur dan pengairan yang baik.
Keaneragamandikenal
beberapa macam sirih:
1. Daun
sirih yang berwarna hijau tua dengan rasa pedas merasang. Terdapat di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
2.
Daun sirih yang berwarna kuning, terdapat di Sumatra dan Jawa Barat.
3.
Sirih kaki merpati, daunnya berwaran kuning dengan tulang daun berwarana merah.
4.
Sirih hitam yang ditanam khusus untuk obat.
2.3
Tinjauan Tentang Jaringan Daun Sirih
Marskoskopik. Daun
tunggal warna coklat kehijauan sampai coklat.. helaina daun berbentuk bundar
telur sampai lonjong, ujung rucing, pangkal bebentuk bundar telur sampai
lonjong, ujung runcing, pangkal berbentuk jantungatau agak bundarberlekuk
sedikit, pinggir dau rata agak menggulung ke bawah , panjang 5 cm samapai 18,5 cm,
lebar cm sampai 12 cm, pernukaan rata , licin agak mengkilat.
Daun sirih di iris/ di potong
melintang
Gambar dau sirih segar.
Gambar penampang
melintang dau sirih
Tulang daun agak
tenggelam, permukaan bawah agak kasar, kusam, tulang daun menonjol permukaan
atas berwarna lebih tua dari permukaan bawah. Tangakai daun luas,warana coklat
kehijauan, panajang 1,5 cm sampai 8
cm.
Mikroskopok. Eperdemis
atas terdiri dari satu lapis sel, bentuk persegi empat, kutikula tebal licin,
pada pengamatan tangesial tamapak berbentuk poligonal denag dinding sampai
lurus. Eperdemis bawah serupa dengan eperdmis atas, pada pengamatan tangesial
tampak berbentuk polygonal dengan dinding samping agak beromba. Pada permukaan
dau terdapat rambut peneutup dan rambut kelenjar, rambut pada epidermis atas
lebih sedikit dari pada epidermis bawah. Rambut penutup terdiri dari satu sel,
bentuk kerucut pendek, ujung runcing, panjang 18 um sampai 25 um, dingding
tebal, kutikula bulat. Stomata tipe anomositik, panjang 25 um sampai 35 um ,
stomata. Hypodermis terdapat pada kedua permukaan daun himpodermis atas umunnya
terdiri dua lapis sel, hypodermis bawah umunya satu lapis : sel hipordemis
berbentuk persegi empat, besar, jernih, tersusun rapat, pada hypodermis
terdapat sel minya berisi minyak atsiri berwarna kekuningan . jaringan palisade
banyak butir hijau daun, juga terdapat sel minyak seperti sel minyak pada
hipordemis. Jaringan bungakarang terdiri dari beberapa lapis sel, bentuk
seltidak teratur, tersusun agak mendatar, sel minyak seperti pada palisade.
Berkas pembulu tipe kolera, di antara jaringan floem terdapat sel minya. Di
atas berkas pembulu pada tulang daun deret denagn palisade terdapat banyak
butir hijau daun, terdapat juga sel berisi hablurbentukprisma yang tidak larut
pada penambahab asam klorida pekat P.
2.4
Kandungan Kimia Daun Sirih
Sirih mengandung minyak atsiri 1% – 4,2 %,
hidrosikavicol, kavicol 7,2 – 16,7%, kavibetol 2,7 – 6,2%, allypyrokatekol 0 –
9,6%, karvakrol 2,2 – 5,6%, eugenol 26,8 –-42,5%, eugenol methyl ether 4,2 –
15,8%, p-cymene 1,2 – 2,5%, cineole 2,4 – 4,8%, caryophyllene 3,0 – 9,8%, cadinene
2,4 -15,8%, estragol, terpenena, seskuiterpena, fenil propane, tannin, diastase
0,8 – 1,8%, gula, pati.
2.5 Budidaya
Tanaman Sirih
2.5.1 Penyiapan
Lahan.
Lahan yang
akan ditanami sirih dibersihkan dari gulma dan batu-batuan, dicangkul dengan kedalaman
olah 20 cm. Setelah diolah, dibuat bedengan, kemudian dibuat lubang tanam
dengan ukuran 80 cm x 40 cm x 60 cm. Jarak tanam 2 m x 2 m atau 2,5 m x 2,5 m.
Satu bulan sebelum tanam, pada setiap lubang tanam diberi pupuk kandang
sebanyak 0,5 kg dan diaduk rata. Untuk menopang pertumbuhan batang dan
sulurnya, tanaman sirih membutuhkan pohon tegakan, baik tegakan mati maupun
hidup. Untuk tegakan hidup dapat digunakan tanaman dadap, kelor, kayu kuda atau
kapok. Tanaman tegakan sebaiknya ditanam sekitar 15 cm dari tempat tanaman
sirih agar perakaran sirih tidak terganggu.
2.5.2 Penyiapan Bibit.
Pembibitan
sirih dilakukan dengan menggunakan stek sulur. Sebaiknya sulur yang akan
dijadikan bibit telah mengeluarkan akar yang banyak dan panjang. Sulur dipotong
sepanjang 30 – 50 cm. Stek sulur ditanam pada polibeg yang telah diisi media
tanam berupa campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 2 : 1.
Penyiraman dilakukan 1 – 2 kali sehari. Areal pembibitan diberi naungan. Stek
akan berakar dan siap dipindahkan kea real penanaman setelah berumur 3 – 4
minggu.
2.5.3 Penanaman
Penanaman
sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan. Bibit dalam polibeg dipilih yang
pertumbuhannya baik dan seragam. Bibit dipindahkan ke lubang tanam yang telah
disiapkan dengan cara merobek salah satu sisi polibeg. Tanah di sekitar bibit
dipadatkan agar pertumbuhannya kokoh. Bibit yang telah ditanam disiram dengan
air secukupnya.
Ada beberapa cara dalam menanam sirih, antara lain :
·
Dengan cara steck
Bagi Anda yang ingin mencoba menanam sirih, cobalah
dengan cara steck. Caranya
1. Sediakan
media tanam steck berupa tanah, pasir, dan kompos. Perbandingannya tanah, pasir
dan kompos dengan perbandingan 3:1:3. Masukkan ke dalam polybag berdiameter 10
cm yang bagian bawahnya sudah dilubangi, atau menggunakan bekas botol aqua
gelas.
2. Pilih batang
sirih yang sudah tua.
3. Potong
batang sirih kira-kira dua ruas. Jangan asal potong. Sebaiknya batang yang
diplih sudah memiliki 2 -3 lembar daun.
4. Rendam
potongan batang ini ke dalam air biasa kira-kira 15 menit lalu angkat.
5. Masukkan
steck ke dalam media tanam yang sudah disediakan.
6. Letakkan
steck yang sudah ditanam di tempat teduh. Sinar matahari kira-kira 60% saja.
·
Runduk
Pilih batang sirih yang sudah panjang, kemudian cukup
letakan di tanah atau di media yang telah kita siapkan. Setelah beberapa
minggu, akar akan tumbuh, dan batang sirih siap di potong.
·
Steck Air.
Cara ini paling mudah. Cukup potong batang sirih,
kemudian batangnya di rendam di air sampai akarnya keluar. Tapi cukup batangnya
saja yang di rendam, jangan dengan daun sirihnya. Bisa kita masukan di botol
bekas air mineral.
2.5.4
Pemeliharaan
Sebaiknya pemupukan tanaman sirih
hanya menggunakan pupuk kandang. Pupuk kandang dari kotoran ayam akan
mengakibatkan daun berwarna kekuning kuningan, sedangkan pupuk kandang kotoran
sapi atau kerbau akan menghasilkan daun berwarna hijau segar.
Apabila digunakan pupuk kimia, pupuk
urea diberikan dengan dosis 50 kg/ha pada saat penanaman dan 50 kg/ha setelah
tanaman berumur 4 bulan. Pupuk TSP diberikan pada saat tanam dengan dosis 150
kg/ha. Pupuk KCl juga diberikan pada saat tanam dengan dosis 200 kg/ha. Untuk
membantu pertumbuhan cabang dan daun dapat diberikan pupuk daun.
Penyiangan gulma sebaiknya dilakukan
secara rutin setiap 1,5 – 2 bulan. Gangguan pertumbuhan yang disebabkan
serangan penyakit dan hama hampir tidak ditemui pada budidaya tanaman sirih.
2.5.5
Panen dan Pascapanen.
Panen dapat dilakukan setelah tanaman berumur setahun
atau disesuaikan dengan kebutuhan. Pemanenan dilakukan dengan cara memetik daun
yang telah tua dari cabang samping.
Daun sirih umumnya digunakan dalam keadaan segar.
Kegiatan pascapanen yang dilakukan hanya pencucian.
2..5.6 Khasiat dan Manfaat Daun Sirih
Daun sirih mempunyai
banyak khasiat. Daun Sirih biasanya digunakan untuk mengatasi bau badan dan
mulut, sariawan, mimisan, gatal-gatal dan koreng, serta mengobati keputihan
pada wanita. Ini karena sirih mengandung zat antiseptik yang mampu membunuh
kuman. Kandungan fenol dalam sifat antiseptiknya lima kali lebih efektif
dibandingkan dengan fenol biasa. Dalam farmakologi Cina, sirih dikenal sebagai
tanaman yang memiliki sifat hangat dan pedas. Secara tradisional mereka menggunakan
daun sirih untuk meluruhkan kentut, menghentikan batuk, mengurangi peradangan,
dan menghilangkan gatal. Pada pengobatan tradisional India, daun sirih dikenal
sebagai zat aromatik yang menghangatkan, bersifat antiseptik, dan bahkan
meningkatkan gairah seks.
Manfaat sirih sangat besar apalagi
untuk kesehatan, daun tersebut mengandung zat antiseptik pada seluruh
bagiannya. Daunnya bisa mengobati mimisan, mata merah, keputihan, disfungsi
ereksi, membuat suara nyaring, dan banyak lagi. Daun sirih juga sudah
dimanfaatkan dari dahulu kala untuk nginang (Jawa) dan biasanya sebagai bahan
campurannya adalah kapur sirih , rempah-rempah berupa kapu laga dan jambe yang
kemudian ditumbuk dengan alat khusus atau hanya di kunyah seperti permen.
Khasiat daun sirih telah teruji
secara klinis. Hingga saat ini kini, penelitian daun sirih masih terus
dikembangkan. Sirih juga berkhasiat menghilangkan bau badan yang ditimbulkan
bakteri dan cendawan. Daun sirih juga bersifat menahan perdarahan, menyembuhkan
luka pada kulit, dan gangguan saluran pencernaan. Selain itu bersifat
mengerutkan, mengeluarkan dahak, meluruhkan ludah, hemostatik, dan menghentikan
perdarahan. Biasanya untuk obat hidung berdarah, dipakai 2 lembar daun segar Piper
betle, dicuci, digulung kemudian dimasukkan ke dalam lubang hidung.
Kandungan bahan aktif fenol dan kavikol daun sirih hutan juga dapat
dimanfaatkan sebagai pestisida nabati untuk mengendalikan hama penghisap.
Dengan sifat
antiseptiknya, sirih sering digunakan untuk menyembuhkan luka padakaki karena
mengandung styptic untuk menahan pendarahan dan vulnerary, yang menyembuhkan
luka pada kulit (menyembuhkan kulit atau kaki). Juga bisa dikunyah untuk
memperbaiki suara penyanyi. Dari hasil penelitian sebagaimana dikutip oleh buku
tanaman obat terbitan Kebun Tanaman Obat Karyasari diungkapkan bahwa sirih juga
mengandung arecoline di seluruh bagian tanaman. Zat ini bermanfaat untuk
merangsang saraf pusat dan daya pikir, meningkatkan gerakan peristaltik, dan
meredakan dengkuran. Daunnya mengandung eugenol yang mampu mencegah ejakulasi
dini, membasmi jamur Candida albicans, dan bersifat analgesik (meredakan rasa
nyeri). Daunnya juga kandungan tannin yang bermanfaat mengurangi sekresi cairan
pada vagina, melindungi fungsi hati, dan mencegah diare. Daun sirih dapat juga
digunakan untuk obat keputihan yang khasiat penyembuhannya pernah diuji secara
klinis. Ini diungkapkan oleh Amir Syarif dari Bagian Farmakologi Universitas
Indonesia. Ia mengatakan bahwa daun sirih punya khasiat yang lebih bermakna dibandingkan
dengan plasebo. Pengujian melibatkan 40 pasien penderita keputihan yang tidak
sedang hamil, menderita diabetes melitus, ataupun penyakit hati, dan ginjal.
Dua puluh di antaranya mendapatkan daun sirih, sedang sisanya diberi plasebo.
Baik daun sirih maupun plasebo itu diberikan pada vagina sebelum pasien tidur
selama tujuh hari. Dari 40 pasien tersebut, 22 orang mendapat pemeriksaan
ulang, masing- masing 11 mendapat plasebo dan daun sirih. Hasil pengujian ini
membuktikan sekitar 90,9 persen pasien yang mendapat daun sirih dinyatakan
sembuh, sedangkan pada kelompok yang diberi plasebo hanya 54,5 persen saja. .
Sementara itu, di India ada laporan penelitian yang mengatakan daun sirih
mempengaruhi kesuburan pria, seperti dilaporkan oleh Indian Journal of
Pharmacology.Efek daun sirih terhadap kesuburan laki-laki ini diujikan pada
tikus. Diduga, pemberian ekstrak daun sirih yang mengandung alkohol secara oral
pada tikus punya efek antikesuburan. Menurut laporan tersebut pemberian dosis
ekstrak yang meningkat menyebabkan terjadinya penurunan jumlah sperma pada
tikus. Di India, penelitian tentang daun sirih ini tidak hanya untuk kesuburan
pria saja. Di sana, daun ini sudah diteliti untuk mengobati penyakit asma,
bronkitis, rematik, lepra, dan sakit gigi, bahkan juga untuk disfungsi ereksi.
Sayangnya, belum banyak penelitian sejenis di Indonesia.
Efek zat
aktif yang dikandung seluruh bagian tanaman sirih adalah merangsang syaraf
pusat, merangsang daya pikir, meningkatkan gerakan peristaltik, merangsang
kejang, meredakan sifat mendengkur. Daun sirih memiliki efek mencegah ejakulasi
prematur, mematikan jamur Candida albicans, anti kejang, analgesik, anestetik,
pereda kejang pada otot polos, penekan pengendali gerak, mengurangi sekresi
cairan pada liang vagina, penekan kekebalan tubuh, pelindung hati, dan
antidiare. Tanaman sirih juga diketahui bisa mengatasi batuk, bronchitis,
menghilangkan bau badan, mengobati luka bakar, mimisan, bisul, mata gatal dan
merah, koreng dan gatal-gatal, menghentikan pendarahan gusi, sariawan,
menghilangkan bau mulut, jerawat, keputihan, dan mengurangi produksi air susu
ibu yang berlebihan.
2.7 Cara
pemanfaatan daun sirih untuk mengobati berbagai penyakit.
Ini adalah beberapa contoh penyakit
yang mungkin bisa disembuhkan oleh daun sirih, berikut cara pengobatannya :
1. Obat
Batuk
a) Siapkan 15 lembar daun sirih
b) tiga gelas air
c) Cuci bersih daun sirih tersebut
dan rebus sampai tersisa menjadi tiga perempat bagian.
d) Minum bersamaan dengan madu
2. Obat
Bronkitis
a) Rebus 7 lembar daun sirih yang telah dicuci bersih
bersama sepotong gula batu dalam 2 gelas air bersih.
b) Tunggu sampai tersisa menjadi 1 gelas. Minum 3 x
sehari masing-masing sepertiga gelas.
3.
Menghilangkan bau badan
a) Ambil 5 lembar daun sirih dan
rebus dengan 2 gelas air.
b) Tunggu sampai tersisa menjadi
satu gelas.
c) Minum pada siang hari.
4. Obat Luka Bakar
a) Ambil daun sirih secukupnya dan
cuci bersih.
b) Peras airnya dan tambahkan
sedikit madu.
c) Bubuh-kan ke tempat luka bakar.
5. Obat Mimisan
a) Siapkan 1 lembar daun sirih yang
agak muda,
b) kemudian memarkan dan gulung.
c) Sumbatkan hidung yang berdarah.
6. Obat Bisul
a) Ambil daun sirih secukupnya dan
cuci bersih.
b) Setelah itu giling sampai halus
dan dioleskan pada bisul.
c) Balut dan ganti 2 x sehari.
7. Obat Mata
Gatal dan Mata Merah
a) Sediakan 5-6 daun sirih muda dan segar rebus dengan
1 gelas air sampai mendidih.
b) Jika sudah, tunggu sampai dingin.
c) Gunakan untuk mencuci mata dengan
gelas cuci mata 3 x sehari sampai sembuh.
8. Obat Koreng dan Obat Gatal
a) Rebus 20 lembar daun sirih sampai
mendidih.
b) Gunakan air rebusan yang masih
hangat untuk membasuh koreng dan gatal.
9. Obat Gusi
Berdarah
a) Rebus 4 lembar daun sirih dalam 2
gelas air.
b) Berkumur-lah secukup-nya.
10. Obat
Sariawan
a) Ambil 1-2 lembar daun sirih
kemudian cuci bersih.
b) Kunyah sampai lumat dan buang
ampasnya setelah selesai.
11.
Menghilangkan Bau Mulut
a) Siapkan 2-4 lembar daun sirih,
Cuci bersih dan remas.
b) Seduh dengan air panas lalu
gunakan untuk berkumur.
12. Obat
Jerawat
a) Ambil 7-10 lembar daun sirih ,
cuci bersih dan tumbuk halus.
b) Seduh dengan dua gelas air panas.
c) Gunakan air tersebut untuk
mencuci muka.
d) Lakukan 2-3 x sehari.
13. Obat
Keputihan
a) Rebus 10 daun sirih yang telah
dicuci bersih dalam 2,5 liter air.
b) Gunakan air rebusan yang masih
hangat tersebut untuk Miss V -nya.
14.
Mengobati ASI Berlebih
a) Ambil beberapa daun sirih, cuci
bersih dan olesi dengan minyak kelapa.
b) Kemudian hangatkan di atas api
sampai layu.
c) Tempelkan di seputar payudara
yang bengkak selagi masih hangat.
15. Dapat memperlancar buang air besar
a) Daun sirih di blender diberi air
putih 3 gelas
b) Setelah
selesai bisa ditambahkan campuran susu, gula atau madu sebagai pemanis
16.
Mengobati sakit persendian
a) Daun sirih dibuat jus dicampur 1
sendok madu
b) Diminum dua kali sehari
c) Atau bisa ditempelkan pada tempat
yang sakit tepat pada saraf-sarafnya
17.
Mengatasi mata gatal dan merah
a) Sediakan lima sampai enam lembar
daun sirih
b) Rebus dengan satu gelas air sampai
mendidih
c) Setelah dingin gunakan untuk cuci
mata
d) Sehari tiga kali sampai sembuh.
2.8 Efek Samping Daun Sirih
Belakangan
ini semakin banyak orang yang beralih kepada bahan-bahan herbal tradisional
untuk mengatasi beberapa keluhan penyakit. Hal ini disebabkan karena harga yang
ditawarkan penyembuhan secara herbal lebih murah bila dibandingkan dengan
metode kedokteran dan juga karena alami maka efek samping yang ditimbulkan juga
sangat minimal. Salah satu dari sekian banyak tanaman herbal yang saat ini
sering mendapat perhatian lebih adalah Daun
Sirih.
Daun sirih
memang telah lama dikenal memiliki kandungan yang luar
biasa dan dapat dimanfaatkan terutama sebagai antiseptik dan antibiotik yang
cukup kuat. Karena kandungannya tersebut, seringkali daun sirih digunakan
secara berlebihan sehingga menimbulkan efek
negatif. Beberapa hal yang seringkali menjadi efek samping daun sirih
adalah sebagai berikut :
- Daun Sirih yang Diminum
Beberapa
orang seringkali mengkonsumsi rebusan daun sirih setiap hari untuk pencegahan
penyakit tertentu. Hal ini sebenarnya kurang baik karena salah satu manfaat
daun sirih adalah antiseptik dan antibiotik yang cukup kuat. Jika dikonsumsi
setiap hari akan memiliki efek samping yang kurang baik bagi pencernaan.
Seperti yang kita ketahui, dalam organ pencernaan kita hidup bakteri jahat dan
bakteri baik. Dengan konsumsi rebusan air daun sirih setiap hari akan mematikan
tidak hanya bakteri jahat tetapi juga bakteri baik.
- Daun Sirih yang Digunakan sebagai Pembersih Daerah Kewanitaan
Para wanita
memang diharuskan menjaga kesehatan daerah kewanitaannya. Jika daerah
kewanitaan seseorang memiliki tingkat keasaman yang terlalu tinggi biasanya
akan timbul bau yang kurang sedap. Banyak orang membersihkan daerah
kewanitaannya dengan rebusan air daun sirih sebagai unsur basa untuk
menetralisir tingkat keasaman tersebut. Jika dilakukan setiap hari bakteri baik
yang ada di organ kewanitaan juga akan ikut mati. Selain itu biasanya akan
timbul iritasi karena daerah kewanitaan tersebut menjadi kering.
Sebenarnya
daun sirih karena sifatnya yang alami tidak akan memiliki efek samping apabila
kita menggunakannya dengan bijak dan sesuai dengan dosis yang ditentukan. Ada
baiknya Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan para ahli agar tidak didapatkan
efek
samping daun sirih.
2.9 Sirih
sebagai komoditas penting
Di sebuah restoran hotel bintang di Taipei, Taiwan, disajikan ikan
dengan irisan daun yang ikut digoreng. Kata pramusaji restoran, irisan daun itu
bisa ikut dimakan yang ternyata daun sirih. Di Taiwan, sirih dan pinang
merupakan komoditas agro yang cukup penting. Hasilnya, sebagian besar untuk
keperluan dalam negeri, sisanya baru diekspor. Baik dalam bentuk segar, kering
maupun berupa produk olahannya. Penanaman sirih sudah dilakukan secara
monokultur dalam skala ekonomis yang cukup luas. Teknologi budidayanya cukup
intensif dengan irigasi teknis. Di kantor-kantor di pusat perdagangan Taipei,
kita memang bisa menyaksikan laki-laki berjas dan berdasi yang
mengunyah-ngunyah daun sirih, sebagai ganti merokok. Tahun 1950an, tradisi
makan sirih hanya dilakukan oleh penduduk asli pulau Formosa yang disebut
"orang Dayak". Tahun 1980an, tradisi makan sirih sudah menyebar ke
etnis Cina yang merupakan pendatang.
Tahun 1990an, di sepanjang jalan raya Taipei - Taichung mulai
bermunculan kios-kios pedagang sirih yang sangat atraktif. Kios-kios itu mungil
namun didisain cukup menarik dengan cat warna-warni, dengan lampu diskotik dan
penjaja yang terdiri dari gadis-gadis cantik mengenakan rok mini gahkan juga
bikini. Meskipun kios-kios sirih ini juga dimanfaatkan sebagai sarana transaksi
perdagangan seks, namun popularitas makan sirih juga meningkat. Anak-anak muda
Taiwan mulai sadar bahwa makan sirih jauh lebih menyehatkan dibanding dengan
merokok. Ada beberapa cara makan sirih. Di Jawa, daun sirih dimakan dengan
kapur basah (yang masih hidup) dan gambir. Di NTT, yang dimakan adalah
"buah" sirih dengan biji pinang tua dan kapur kering. Di Taiwan, juga
di Thailand, ditawarkan daun maupun buah sirih yang sudah diracik dengan kapur
dan biji pinang muda dan diikat sangat rapi. Konsumen tinggal memakannya.
Masyarakat awam hanya tahu bahwa makan sirih akan bermanfaat bagi
kesehatan gigi. Padahal khasiat makan sirih jauh lebih banyak lagi. Minyak
asiri yang terkandung dalam daun sirih terdiri dari antara lain fenol,
hidroksikavikol, kavikol, kavibetol, seskuiterpena, estragenol, metil-eugenol,
karvakrol, terpena, seskuiterpena, fenil propana, tanin, diastase serta pati
dan gula. Rasa daun sirih agak pedas di lidah namun aromanya harum khas sirih.
Khasiat daun sirih antara lain antibiotik, antiseptik dan stimulan. Secara
tradisional, masyarakat memanfaatkan daun sirih untuk obat batuk, obat kumur,
mengobati gusi dan hidung berdarah, menghilangkan bau badan dan untuk ibu-ibu
yang ingin berhenti menyusui anaknya, daun sirih bisa mengurangi produksi air
susu. Tanin dalan biji pinang atau gambir yang digunakan untuk makan sirih,
berkhasiat memperkuat selaput rongga mulut dan tenggorokan. Sementara kapurnya
akan menetralkan rongga mulut dan perut. Hingga makan sirih sangat bermanfaat
untuk para penderita penyakit maag.
Sirih (Piper betle) merupakan tumbuhan yang tersebar mulai dari pantai
Timur benua Afrika, daratan India, Cina, Asia Tenggara, Australia Utara sampai
ke Polynesia di Pasifik. Sirih merupakan tanaman memanjat yang menempel di
batang pohon dengan akar lekatnya yang keluar dari tiap ruas batang. Panjang
tanaman antara 5 sd. 15 m. Daun berbentuk jantung dengan ujung runcing. Panjang
daun antara 5 sd. 15 cm. lebar antara 3 sd. 8 cm. Sirih menghendaki tanah
gembur yang banyak humus dengan kelembapan tinggi. Tanaman ini mampu
beradaptasi dengan kawasan yang ekstrim basah maupun kering. Dia bisa hidup
baik mulai dari dataran rendah sampai ke dataran tinggi sekitar 1000 m. dpl. Di
Jawa, umumnya sirih tidak berbuah, hingga yang digunakan untuk makan sirih
hanyalah daunnya. Sementara di NTT, Thailand dan Taiwan, sirih banyak berbuah,
hingga yang digunakan untuk makan sirih bisa daunnya, bisa pula buahnya.
Meskipun tanaman sirih sangat toleran terhadap ketinggian tempat, suhu
udara, kelembapan dan sinar matahari, namun pertumbuhan optimal akan
dicapai pada dataran menengah dengan sinar matahari penuh namun cukup air.
Karenanya, masyarakat Jawa, Bali dan NTT biasa menanam sirih di dekat sumber
air. Misalnya di dekat sumur dan dirambatkan pada batang tanaman yang berada
pada lokasi tersebut. Di habitat aslinya, sirih mampu hidup di dalam hutan di
bawah tegakan yang sangat rapat. Dengan sinar matahari hanya sekitar 20% di
bawah keteduhan tajuk tanaman hutan pun, sirih mampu tumbuh subur. Meskipun
daunnya cukup lebar, namun ketebalannya kurang dan kandungan minyak asirinya
sangat rendah. Daun sirih baru akan tumbuh normal dengan kandungan minyak asiri
antara 1 sd. 4% apabila ditanam di lokasi terbuka dengan sinar matahari penuh
selama 12 jam. Kandungan minyak asiri tinggi ini ditandai dengan rasa pedas dan
aromanya yang sangat kuat. Daun sirih yang tumbuh di keteduhan tajuk tanaman,
rasa pedas serta aromanya sangat kurang.
Selama ini di masyarakat dikenal ada empat varietas tanaman sirih.
Pertama sirih hijau yang banyak tumbuh di Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali dan
NTT. Daunnya berwarna hijau tua dengan kandungan minyak asiri cukup tinggi
apabila tumbuh di lokasi terbuka. Bentuk daun sirih hijau agak bulat. Pada
kondisi yang ekstrim kering, sirih hijau akan menghasilkan buah. Sirih hijau
inilah yang juga banyak dibudidayakan di Taiwan dan Thailand. Kedua sirih
kuning dengan daun berwarna hijau kekuningan. Apabila tumbuh di lokasi terbuka,
pucuk daun sirih hijau akan benar-benar berwarna kuning cerah. Bentuk daun
sirih kuning lebih ramping dengan ujung yang lebih runcing. Sirih kuning lebih
sulit berbuah dan banyak dibudidayakan di Sumatera dan Jawa Barat. Ketiga sirih
kaki merpati yang berdaun kuning dengan tulang daun berwarna merah. Sirih kaki
merpati dibudidayakan sebagai tanaman hias. Keempat sirih hitam yang cukup
langka dan dikoleksi masyarakat untuk bahan obat/jamu. Dari empat varietas
sirih tadi, yang pembudidayaannya cukup luas hanyalah sirih hijau.
Meskipun mampu menghasilkan buah/biji, namun budidaya sirih selalu
dilakukan dengan benih yang berasal dari setek batang. Batang sirih sendiri ada
dua macam. Pertama batang yang menghasilkan akar panjat (akar lekat). Batang
ini biasanya menjalar di tanah atau memanjat di tebing/batang tumbuhan lain.
Batang ini juga menghasilkan daun yang kandungan minyak asirinya sangat rendah.
Kedua batang yang tidak memiliki akar panjat. Batang ini akan menghasilkan
cabang, ranting, daun dan bunga serta buah. Daun dari batang inilah yang layak
panen karena mengandung minyak asiri cukup tinggi. Untuk produksi benih, yang
digunakan adalah batang dengan akar panjat. Meskipun batang yang tidak berakar
panjat juga bisa disetek, hasilnya tidak mungkin digunakan untuk benih. Sirih
relatif sangat mudah diperbanyak. Setek yang berasal dari batang yang berakar
panjat, bisa langsung ditanam di lokasi. Namun untuk budidaya dalam skala luas,
sebaiknya benih terlebih dulu disemai dalam keranjang bambu, polybag kecil,
kantung plastik bening maupun wadah lain. Baru setelah benih tumbuh cukup subur
dipindah ke lokasi penanaman.
Di Indonesia, belum ada kebun sirih dalam skala yang cukup luas. Untuk
keperluan industri sekalipun, daun sirih masih dikumpulkan oleh para tengkulak
dari tanaman penduduk yang hanya merupakan tumbuhan di pekarangan rumah atau
batas kebun. Di Taiwan dan Thailand, budidaya sirih sudah dilakukan dalam skala
komersial secara monokultur. Sebagai panjatan, mereka menggunakan tiang dari
kayu mati, beton maupun pagar hidup, setinggi 2 m. dari permukaan guludan. Yang
bisa digunakan sebagai pagar hidup antara lain tanaman lamtoro, kaliandra,
dadap, glirisidia dll. Sirih cukup ditanam sekali dan akan bisa terus dipanen
sepanjang tahun. Apabila tidak diberi irigasi teknis, maka panen daun sirih
hanya bisa dilakukan selama musim penghujan. Kandungan minyak asiri daun yang
dipanen pada musim penghujan, justru sangat rendah. Sementara pada musim
kemarau produksi daun akan rendah, padahal kandungan minyak asirinya justru
tinggi. Itulah sebabnya budidaya sirih secara komersial harus disertai dengan
pengairan teknis.
Dengan pengairan dan pemupukan yang baik, produksi daun segar bisa
mencapai 10 ton per tahun. Dengan produksi massal, harga daun sirih hanya
sekitar Rp 500,- per kg. Saat ini di tingkat konsumen, harga daun sirih per kg.
(berikut tangkai dan ranting) sudah mencapai Rp 5.000,- per kg. Namun harga ini
tidak bisa dijadikan acuan karena volume pasarnya sangat kecil (untuk makan
sirih). Dengan rendemen rata-rata 2%, maka dari tiap hektar lahan akan bisa
dihasilkan minyak daun sirih 200 kg. Dengan harga Rp 300.000,- per kg, maka
hasil kotor penyulingan minyak daun sirih dari 1 hektar lahan adalah Rp
60.000.000,- Hasil ini relatif baik mengingat komoditas sirih relatif mudah
dibudidayakan, tidak akan dicuri dan dijarah, sementara biaya penanaman hanya
dikeluarkan satu kali dan biaya produksinya juga tidak tinggi. Biaya investasi
tiap hektar akan kurang dari Rp 10.000.000,- per hektar. Sementara biaya panen
dan perawatan rutin tanaman hanya sekitar Ro 5.000.000,- per hektar. Investasi
ketel berikut bangunannya paling tinggi Rp 50.000.000,- dengan kebutuhan
raw material sekitar 100 ton yang bisa dipenuhi dari 100 hektar lahan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sirih merupakan salah satu jenis
daun yang kaya akan khasiat dan manfaat untuk kesehatan tubuh kita. itu
dikarenakan zat-zat yang terkandung di dalam sirih ini merupakan beberapa zat
yang memang dibutuhkan oleh tubuh kita untuk menghindari berbagai penyakit.
Sejak dulu memang sirih merupakan salah satu tanaman yang memang sering
dimanfaatkan untuk mengobati berbagai jenis penyakit.
Selain bersifat antiseptic, sirih
merah juga bisa dipakai untuk mengobati penyakit diabetes, dengan meminum air
rebusan sirih merah setiap hari akan menurunkan kadar gula darah sampai pada
tingkat yang normal.
Tanaman sirih, mempunyai khasiat dan manfaat dibagian
daunnya. Di bagian inilah, terdapat banyak kandungan yang cukup baik untuk
tubuh. Kandungan itu antaralain saponin, flavonoid, polifenol, dan minyak atsiri. Kandungan
saponin dan flavonoid berkhasiat sebagai obat batuk. Dari situ lah daun sirih
banyak dimanfaatkan sebagai obat tradisional yang munjarab.
3.2 Saran
Semua tumbuhan memiliki fungsi,
manfaat dan khasiatnya sendiri. Jadi jangan dianggap remeh dan tidak penting.
Seperti tanaman sirih yang dapat digunakan untuk berbagai macam penyakit.
Tanaman inipun lebih murah dan mudah dibuat juga digunakan. Mari lestarikan
tanaman bermanfaat ini!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar