BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR
BELAKANG
Kita
telah mempelajari bahwa proses asesmen tidak bisa dipisahkan dengan proses
pembelajaran. Bahkan proses asesmen itu sendiri harus sesuai dengan tujuan
pembelajaran sehingga hasil akhir dari asesmen akan mendorongan lahirnya
berbagai keputusan dan kebijakan yang akan meningkatkan kualitas pembelajaran.
Oleh karena itu kita sebagai calon guru(pendidik) harus benar-benar memahami
sejumlah langkah pokok yang harus kita lakukan agar tujuan dilakukannya asesmen
bisa tercapai.
1.2 TUJUAN
Adapun tujuan penulisan makalah ini
yaitu memberikan pemahaman kepada mahasiswa sebagai calon-calon tenaga pendidik
tentang assessment pembelajaran SD terutama tentang langkah-langkah pokok
assessment pembelajaran dan untuk memenuhi tugas makalah .
1.3 RUMUSAN
MASALAH
1.sebutkan apa saja langkah-langkah pokok assessment pembelajaran
?
2.sebutkan
beberapa prinsip dalam menentukan prosedur asesmen ?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 LANGKAH-LANGKAH POKOK DALAM ASESMEN
PEMBELAJARAN
Menurut
Anderson (2003) dan dan Sudijono (2005), secara garis besar terdapat 7 (tujuh)
langkah pokok asesmen pembelajaran sebagai berikut:
v Pertama: Menyusun
Rencana Asesmen atau Evaluasi Hasil Belajar
Dalam merencanakan asesmen atau
evaluasi hasil belajar, perlu melakukan setidaknya enam hal, yaitu:
(a) Merumuskan
tujuan dilakukannya asesmen atau evaluasi, termasuk merumuskan tujuan
terpenting dari diadakannya asesmen, hal ini perlu dilakukan agar arah proses
asesmen jelas
(b) Menetapkan
aspek-aspek yang akan dinilai, apakah aspek kognitif, afektif, atau psikomotor.
(c) Memilih dan
menentukan teknik yang akan digunakan, bisa menentukan
apakah akan menggunakan teknik tes ataukah non tes? disamping itu masih harus
menentukan mana yang akan digunakan dengan memperhatikan ciri-ciri dari
masing-masing teknik serta memahami beberapa kelebihan dan kekurangannya.
(d) Menyusun
instrumen yang akan dipergunakan untuk menilai proses dan hasil belajar para
peserta didik. Sejumlah instrumen yang mungkin digunakan adalah butir-butir soal tes (test
item), daftar cek (check list), rating scale, panduan
wawancara, dan lain-lain.
Dalam memilih
instrumen yang akan digunakan, harus menyesuaikan dengan satu atau lebih tujuan
yang telah ditentukan. Termasuk di dalam langkah ini adalah membuat petunjuk
yang akan dicantumkan pada lembar asesmen, yang meliputi:
-
tujuan diadakannya asesmen.
-
waktu yang disediakan untuk menyelesaikan.
-
dasar yang digunakan untuk memberikan jawaban (misalnya memilih jawaban
yang benar ataukah yang terbaik?).
-
prosedur menulis jawaban (tanda silang, melingkari, dsb.).
- akibat yang
diterima jika guessing (menebak).
(e) Menentukan
metode penskoran jawaban siswa.
Dengan kata lain harus memutuskan
tolok ukur, norma atau kriteria yang akan dijadikan pegangan atau patokan dalam
menginterpretasi data hasil evaluasi.
Misalnya saja, apakah akan menggunakan
Penilaian Beracuan Patokan (PAP) ataukah menggunakan Penilaian Beracuan
Kelompok atau Norma (PAN).
(f) Menentukan
frekuensi dan durasi kegiatan asesmen atau evaluasi (kapan, berapa kali, dan
berapa lama).
(g) Mereviu
tugas-tugas asesmen
Setelah menyusun tugas asesmen,
seyogyanya meminta bantuan pihak lain untuk mencermatinya sebelum
mencantumkannya pada instrumen asesmen. Dengan meminta bantuan pihak lain, akan
mengetahui
apakah kalimat yang dibuat bisa dipahami orang lain, apakah
struktur kalimat yang kita gunakan sudah tepat, apakah tidak
terjadi pengulangan, dan seterusnya.
v Kedua: Menghimpun Data
Dalam kegiatan
ini sebagai guru bisa memilih teknik tes
dengan menggunakan tes atau memilih teknik non tes dengan melakukan pengamatan,
wawancara atau angket dengan menggunakan instrumen-instrumen tertentu berupa rating scale, check list,
interview guide atau angket. Ketika
melakukan asesmen prestasi peserta didik, para guru harus memahami situasi dan
kondisi lingkungan fisik dan psikologis.Lingkungan fisik harus tenang dan
nyaman. Selama proses asesmen berlangsung, guru juga harus memonitor
jalannya asesmen dan membantu agar semuanya berjalan sesuai dengan waktu
yang telah ditentukan.
v Ketiga: Melakukan Verifikasi Data
Verifikasi data
perlu dilakukan agar kita dapat memisahkan data yang “baik” (yakni data yang
akan memperjelas gambaran mengenai peserta didik yang sedang dievaluasi) dari
data yang “kurang baik” (yaitu data yang akan mengaburkan gambaran mengenai
peserta didik)
v Keempat: Mengolah dan
Menganalisis Data
Tujuan dari langkah ini adalah
memberikan makna terhadap data yang telah dihimpun. Agar
data yang terhimpun tersebut bisa dimaknai, kita bisa menggunakan
teknik statistik dan/atau teknik non statistik, berdasarkan pada
mempertimbangkan jenis data.
v Kelima: Melakukan
Penafsiran atau Interpretasi dan Menarik Kesimpulan
Kegiatan ini pada dasarnya merupakan
proses verbalisasi terhadap makna yang terkandung pada data yang telah diolah
dan dianalisis sehingga menghasilkan sejumlah kesimpulan. Kesimpulan-kesimpulan
yang dibuat tentu saja harus mengacu pada sejumlah tujuan yang telah ditentukan
di awal.
v Keenam: Menyimpan
Instrumen Asesmen dan Hasil Asesmen
Langkah keenam ini memang perlu
disampaikan di sini untuk mengingatkan para guru, sebab dengan demikian mereka
dapat menghemat sebagian waktunya untuk ha-hal yang lebih baik. Dengan disimpannya
instrument,ringkasan,dan jawaban siswa berguna untuk memperbaiki instrument tes
pada tahun berikutnya.
v Ketujuh:
Menindaklanjuti Hasil Evaluasi
Berdasarkan data yang telah dihimpun,
diolah, dianalisis, dan disimpulkan maka sebagai guru atau evaluator bisa
mengambil keputusan atau merumuskan kebijakan sebagai tindak lanjut konkret dari
kegiatan penilaian.Dengan demikian, seluruh kegiatan penilaian yang telah
dilakukan akan membawa banyak manfaat karena terjadi berbagai perubahan dan
atau perbaikan.
• BSNP Dep Dik
Nas (2006) menyatakan bahwa dalam prosedur penilaian, guru seharusnya menggunakan
langkah-langkah sistematis sebagai berikut.
a. Perumusan
Indikator Pencapaian Hasil Belajar
Rumusan
indikator pencapaian tidak ada di dalam standar isi (SI). Oleh karena itu, pada
saat mengembangkan silabus yang akan ditindaklanjuti dengan kegiatan penilaian,
guru diharuskan merumuskan indikator pencapaian keberhasilan penguasaan
kompetensi dasar (KD) dengan kriteria:
-
sesuai tingkat perkembangan berpikir peserta didik;
-
berkaitan dengan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD);
memperhatikan aspek manfaat dalam
kehidupan sehari-hari (life skills); harus dapat menunjukkan pencapaian
hasil belajar peserta didik secara utuh
(meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotor);
-
memperhatikan sumber-sumber belajar yang relevan;
-
dapat diukur/dapat dikuantifikasikan/dapat diamati;
- menggunakan
kata kerja operasional.
q Indikator pada
hakekatnya adalah ukuran, karakteristik, ciri-ciri, pembuatan atau proses yang
berkontribusi/menunjukkan ketercapaian suatu kompetensi dasar.Indikator
dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diukur,
seperti: mengidentifikasi, membedakan, menghitung, menyimpulkan, menceritakan
kembali, mempraktekkan, mendemonstrasikan, dan mendeskripsikan.
b. Penyusunan
Kisi-kisi
Kisi-kisi
penilaian adalah bagian yang tak terpisahkan dari kegiatan
perencanaan pembelajaran dalam bentuk silabus dan rencana pelaksanaan
pembelajaran. Di dalam silabus, harus jelas keterkaitan antara SK, KD, materi
pokok/materi pembelajaran, alokasi waktu, sumber belajar di satu sisi, dengan
indikator pencapaian KD yang bersangkutan beserta teknik penilaian dan bentuk
instrumen yang digunakan.
§ Format
kisi-kisi penilaian yang menyatu dengan silabus.
Ø Contoh 1:
Silabus
Pembelajaran
Standar
Kompetensi : ..........................................
|
Kompetensi Dasar
|
Materi Pokok/Materi Pembelajaran
|
Kegiatan Pembelajaran
|
Indikator Pencapaian
|
Penilaian
|
Alokasi Waktu
|
Sumber Belajar
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Ø Contoh 2:
Silabus
Pembelajaran
Sekolah :
...............................
Mata Pelajaran : ...............................
Kelas/Semester :
................................
Standar
Kompetensi
:
.........................................
|
Kompetensi Dasar
|
Materi Pokok/ Materi Pembelajaran
|
Kegiatan Pembelajaran
|
Indikator Pencapaian
|
Penilaian
|
Alokasi Waktu
|
Sumber Belajar
|
|
|
Teknik Penilaian
|
Bentuk Instrumen
|
||||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
§ Format
kisi-kisi penilaian yang menyatu dengan RPP
Ø Contoh 3. Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Sekolah :
..................................
Mata Pelajaran
: ..............................
Kelas/Semester
: .............................
Alokasi Waktu : … jam pelajaran
(.xpertemuan)
A. SK:
...............................................................................
B. KD:
................................................................................
C. Materi
Pembelajaran : ..................................
D. Model/Metode
Pembelajaran : ...............................
E. Skenario/Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1:
.............................................
Pertemuan 2:
............................................. dst.
F. Sumber
Belajar
G. Penilaian
|
Indikator Pencapaian
|
Teknik Penilaian
|
Bentuk Instrumen
|
Contoh Instrumen
|
|
|
|
|
|
2.2 BEBERAPA
PRINSIP DALAM MENENTUKAN PROSEDUR ASESMEN
Jika
ingin menghimpun informasi mengenai kemajuan belajar yang telah dicapai peserta
didik,kita dihadapkan pada berbagai teknik baik yang berhubungan dengan proses
belajar maupun hasil belajar. Mengingat banyaknyastrategi, teknik, maupun
prosedur yang ada,maka kita perlu mengetahui beberpa prinsip yang bisa
dijadikan pedoman dalam memilih dan menggunakan asesmen pembelajaran secara
bermakna, meliputi:
a.
Sasaran pembelajaran yang akan dinilai
asesmen harus jelas.
Pengetahuan,
keterampilan/kecakapan, dan unjuk kerja yang akan dipelajari atau
dilakukan peserta didik kadang-kadang disebut sebagai sasaran pembelajaran (learning
targets) atau standar pembelajaran (learning standards). Semakin jelas sasaran
pembelajaran yang akan kita capai, maka akan semakin baik pula proses
pemilihan teknik asesmen yang tepat.
- Teknik-teknik asesmen yang Anda pilih harus benar-benar sesuai dengan masing-masing sasaran pembelajaran
Apakah
sebagai guru ingin menilai bagaimana siswa memecahkan masalah dalam
pembelajaran bidang studi tertentu? Atau hendak menilai bagaimana siswa
menyampaikan pendapatnya dan bagaimana menanggapi pendapat
temannya di dalam sebuah diskusi?
Bila itu yang hendak dilakukan, berarti
akan melakukan asesmen terhadap suatu proses. Hal tersebut harus
dipertimbangkan ketika hendak melakukan proses asesmen, sehingga teknik asesmen
yang dipilih bisa sepraktis dan seefisien mungkin,
kendati aspek kepraktisan dan efisiensi tidak boleh menjadi pertimbangan
utama dan mengalahkan aspek lainnya
c.
Teknik-teknik asesmen yang dipilih harus benar-benar memenuhi kebutuhan pembelajar
Pemilihan alat asesmen yang tepat tidak
hanya mampu membantu kita untuk memperoleh data atau informasi mengenai suatu
proses dan hasil belajar, namun juga akan sangat bermakna bagi peserta didik.
Alat asesmen yang tepat akan memberikan petunjuk kepada peserta didik sehingga
sejak awal mereka bisa mengetahui berbagai kegiatan konkrit yang harus mereka lakukan di
dalam proses pembelajaran.
Teknik-teknik asesmen yang dipilih juga
harus memberi kesempatan kepada pembelajar untuk menentukan secara khusus apa
yang telah dicapainya dan apa yang harus mereka lakukan untuk memperbaiki unjuk
kerja (performance) mereka. Oleh karena itu, kita harus bisa memilih metode asesmen yang
memungkinkan Anda dapat memberikan umpan balik yang bermakna terhadap
pembelajar.
c. Jika memungkinkan, untuk
masing-masing sasaran pembelajaran harus digunakan
berbagai indikator prestasi pembelajar
Karena suatu format asesmen cenderung memberi penekanan hanya pada satu
aspek dari sasaran pembelajaran yang kompleks, maka yang terjadi biasanya
format asesmen tersebut tidak bisa menjangkau sasaran pembelajaran yang hendak
dicapai secara utuh. Agar terjangkau semua kita menggunakan berbagai
indikator.
d.
Ketika
anda menginterpretasi atau melakukan penafsiran terhadap hasil
asesmen, Anda harus mempertimbangkan kelemahan-kelemahannya
Informasi yang diperoleh dari
proses asesmen kadang memiliki
kesalahan juga tidak kalah pentingnya adalah sejumlah faktor seperti
kondisi fisik dan emosi siswa juga membatasi tingkat akurasi informasi yang
kita peroleh.Ketika membuat keputusan
yang didasarkan pada informasi hasil asesmen, sejumlah kelemahan atau keterbatasan yang ada harus tetap diperhitungkan.
q karakteristik yang harus dimiliki prosedur asesmen dan penting untuk dipertimbangkan manakala kita hendak menentukan desain asesmen dan pemilihan prosedur asesmen yang tepat adalah:
-
sesuai dengan
tujuan untuk mengumpulkan informasi yang diperlukan dan memberikan hasil yang
berguna.
-
memiliki
kualitas teknik yang baik, artinya secara statistik valid dan reliabel -
komprehensif, mengukur seluruh skills yang terkait.
-
dipilih
berdasarkan kebutuhan siswa secara individu. Asesmen yang tidak diperlukan
harus dihindari.
-
efektif dan
efisien (pelaksanaan, penskoran, dan interpretasi).
-
asesmen yang
bersifat khusus dan lebih mendalam hanya dilakukan untuk permasalahan yang
telah teridentifikasi.
-
mencakup
asesmen tentang dimensi utama: siswa, tugas belajar, dan lingkungan belajar.
-
mengukur seberapa jauh siswa mengetahui dan
bagaimana siswa mengerjakan tugas.
-
disusun dari
yang umum ke yang khusus dan saling terkait.
-
prosedur
tidak boleh membeda-bedakan atas dasar ras, jenis kelamin, bahasa, agama, dsb.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Umumnya guru menguji siswa agar dapat
memperoleh skor yang diyakini mampu menunjukkan performa akademik siswa.
Kebutuhan untuk memberikan penilaian terhadap siswa itulah yang menjadi
pendorong utama bagi para guru untuk melakukan asesmen terhadap siswa. seorang
pendidik menyusun dan menggunakan berbagai instrumen asesmen yang berfungsi
untuk mengidentifikasi aspek-aspek kesulitan siswa.nah apabila langkah-langkah
asesmen dan prosedur disusun dengan benar akan mengoperasionalkan sasaran
pembelajaran secara konkrit dan benar.
3.2 Saran
Sehubungan
dengan terselesainya hasil penulisan makalah ini.makalah ini masih belum
sempurna dan perlu penyempurnaan. penulis
mengharap kritik dan saran dari pembaca dan menyarankan kepada para pembaca
agar diadakan pengkajian lanjutan yang berjudul sama dengan makalah ini, agar
ditemukan langkah-langkah pokok assessment pembelajaran yang lebih baik.
DAFTAR
PUSTAKA
•
Conner,
Colin. (1991). Assesment and Testing in the Primary School.
Hampshire: The Falmer Press.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar